Kantor KPU SBD Terbakar
Pasca Terbakar Hanya Tersisa Surat Surat Dapil 3 SBD
Pasca terbakarnya Kantor KPU SBD, hanya surat suara DPRD kabupaten untuk Dapil 3 SBD yang bisa diselamatkan, yang lain terbakar semua.
Penulis: Alfons Nedabang | Editor: omdsmy_novemy_leo
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA -- Terbakarnya Kantor KPU Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) menghanguskan surat suara DPD, DPR RI, DPRD propinsi dan kabupaten. Surat suara yang diselamatkan hanya surat suara DPRD kabupaten, itupun hanya untuk daerah pemilihan (Dapil) 3 SBD meliputi Kecamatan Wewewa Selatan dan Wewewa Barat.
Belum dipastikan berapa jumlah surat suara Dapil 3 karena pihak sekretariat belum melakukan penghitungan. "Logistik ludes. Yang tersisa hanya surat suara untuk DPRD kabupaten, itupun hanya Dapil 3. Sedangkan surat suara untuk semua tingkatan habis terbakar," kata Sekretaris KPU SBD, Ignas Dodok, saat ditemui di halaman kantor KPU SBD, Sabtu (29/3/2014) siang.
Ignas menjelaskan, jumlah surat suara DPD, DPR RI, DPRD propinsi dan kabupaten sebanyak jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 208.631 pemilih x 2 persen. Selain surat suara, lanjut Ignas, kelengkapan TPS, sampul, formulir untuk dua tingkat (DPD dan DPR) yang baru saja diterima, bilik suara dari gardus ikut terbakar.
"Ada 94 kotak suara rusak akibat dipotong dan dititih batu. Kotak suara dari persiapan yang ada 2.390. Belum termasuk barang-barang inventaris yang hancur. Satu-satunya yang selamat adalah DPT karena saat ini ada di pihak ketiga untuk penggandaan," jelas Ignas.
Ignas mengatakan, KPU SBD akan melakukan pendataan untuk selanjutnya dilaporkan secara tertulis kepada KPU NTT dan KPU Pusat.
Tunggu Arahan Pusat
Pasca pembakaran Kantor KPU SBD oleh sekelompok massa yang berunjukrasa pada Jumat (28/3/2014), KPU NTT belum mengambil sikap karena hingga kini masih menunggu arahan dari KPU.
Ketua KPU NTT, John Depa, yang dihubungi melalui ponselnya, Sabtu (29/3/2014), mengatakan, pihaknya sudah melaporkan secara resmi ke KPU terkait aksi pembakaran terhadap Kantor KPU SBD itu. "Oh, sudah (dilaporkan ke KPU) semalam (Jumat malam). Kami langsung laporkan secara resmi semalam," ujarnya.
Ditanya apakah KPU NTT akan turun ke SBD untuk melihat langsung kondisi di KPU SBD untuk mendapatkan bahan laporan ke KPU, dan apakah Pileg di SBD tetap dilaksanakan tanggal 9 April, John kembali mengatakan, "Kami masih menunggu arahan dari KPU Pusat."
Cari Alternatif Agar Pileg Serentak
KAPOLDA NTT, Brigjen Polisi Untung Yoga Ana, mengatakan, kepolisian beserta instansi terkait dan jajaran TNI memberi dukungan kepada penyelenggara (KPU) mencari alternatif yang paling memungkinkan supaya penyelenggaraan Pemilu Legislatif (Pileg) di Sumba Barat Daya (SBD) bisa serentak, 9 April 2014.
"Memang limit waktu mendesak, tapi harus dilakukan," kata Untung Yoga Ana, kepada wartawan usai bersama Danrem 161/Wirasakti Kupang, Brigjen Achmad Yuliarto, meninjau kantor KPU SBD, Sabtu (29/3/2014) sore.
Saat meninjau kantor KPU SBD yang diduga dibakar massa pada Jumat (28/3/2014) siang, Untung Yoga dan Achmad Yuliarto sempat berdialog dengan Matias Ndelo dan Ignas Dodok.
Seusai meninjau, kepada wartawan Untung Yoga, mengatakan, upaya yang dilakukan kepolisian mengatasi agar kejadian tidak berkembang. Di antaranya sudah menangkap 104 pelaku, yang saat ini diperiksa di Polres Sumba Barat. "Penegakan hukum tetap berjalan dan 104 orang diperiksa. Tentu nanti kami lihat peran masing-masing," ujarnya.
Untung Yoga bersama Achmad Yuliarto didampingi Kapolres Sumba Barat, AKBP M Ischaq dan Dandim Waikabunak, Letkol Art Deni Kusmawan, serta sejumlah pejabat lainnya tiba pukul 16.00 Wita, langsung meninjau setiap ruangan kantor KPU SBD yang terbakar.
Ada tujuh ruang beserta isinya dilalap si jago merah, termasuk ruang aula sebagai tempat penyimpanan logistik pileg. Onggokan kertas sisa-sisa kebakaran terlihat jelas. Pada beberapa ruang masih terlihat kepulan asap. Nyala api berhasil dipadamkan sekitar pukul 12.00 Wita.
Pecahan kaca berserakan. Batu yang digunakan massa untuk melempar juga terlihat di lokasi. Sisa-sisa logistik ada di sana-sini. Selain sudah menjadi arang, logistik lainnya berserakan dengan kondisi basah akibat terkena air yang disemprotkan polisi untuk memadamkan api.
Untung Yoga mengharapkan semua elemen terkait, termasuk masyarakat mengambil pelajaran berharga dari kejadian ini. Hal yang tidak perlu terjadi jangan terjadi. Kedepan, demiian Untung Yoga, masyarakat harus lebih dewasa dan cerdas.
"Kalau ada kekecewaan dalam kehidupan bernegara, ada mekanisme dan aturan yang ditempuh, tidak dengan cara-cara seperti ini. Hal ini kan merugikan, termasuk bagi diri sendiri. Karena itu, mari kita bangun semangat kebersamaan," harapnya.
Di lokasi kantor KPU SBD dijaga aparat keamanan dari satuan Brimob. Mereka membangun tenda di halaman kantor KPU. Brimob juga mengamankan kantor-kantor pemerintah lainnya, seperti gedung DPRD dan kantor Bupati SBD. Selain berasal dari Tambolaka, anggota Brimob didatangkan dari Waikabubak, Sumba Barat dan Waingapu, Sumba Timur. (aca)
http://10.130.44.6/displayimage.php?pos=-129950
POS KUPANG/ALFONS NEDABANG
RUSAK -- Kotak suara yang rusak karena dipotong dan dititi dengan batu oleh massa saat menyerang kantor KPU Kabupaten SBD, Jumat (28/3/2014).
Akar Persoalan Harus Diselesaikan
PELAKSANA Tugas Bupati SBD, Drs. Antonius Umbu Zaza, menyatakan prihatin dengan kondisi yang terjadi di SBD menjelang pelaksanaan pemilu legislatif (pileg) 9 April 2014.
"Para pelaku pembakaran sudah diamankan polisi untuk diproses hukum. Namun apa yang menjadi akar persoalan harus diselesaikan agar tidak terjadi lagi letupan-letupan saat pelaksanaan pileg dan pilpres," kata Umbu Zaza saat dihubungi Sabtu (29/3/2014) siang.
Umbu Zaza yang juga Sekda SBD ini mengatakan, ada tiga hal yang menjadi perhatian pemda pasca pembakaran kantor KPU SBD. Pertama, menjaga keselamatan masyarakat. "Pelaku sudah ditahan. Kita serahkan kepada aparat untuk memproses mereka," ujarnya.
Kedua, menjaga keamanan dan ketentraman SBD. "Kami akan terus mensosialisasi agar warga menjaga keamanan." Ketiga, mem-back up sepenuhnya KPU SBD untuk menyukseskan pelaksanaan pileg yang tinggal beberapa hari lagi. "Menyukseskan pemilu menjadi tugas bersama kita semua," katanya.
Umbu Zaza mengatakan, pembakaran kantor KPU SBD tidak ada kaitan dengan pileg, melainkan hanya ekses. Akibatnya pileg terganggu.
Ia menyatakan, demi mewujudkan perdamaian di SBD akar masalah harus diselesaikan. "Harus duduk bersama untuk mencari akar permasalahannya. Pemicunya apa, semua harus berkoordinasi untuk memastikan. Dan, harus diselesaikan. Karena apa yang terjadi selama ini tidak menyelesaikan masalah," tandas Umbu Zaza. (aca)