Clarasati Ayu Suhanda Tidak Percaya, Tapi Senang
Pemilihan Puteri Indonesia 2013 awal Februari lalu memberi cerita tersendiri bagi Clarasati Ayu Suhanda. Sebagai perwakilan Nusa Tenggara Timur,
Kalau disuruh pilih, Anda suka peran apa?
Semua peran ingin dicoba, jadi mau peran antagonis dan protagonis. Kalau jadi orang gila dan jadi psikopat belum pernah. Apa pun itu peran akan dicoba.
Tapi sekarang Anda kuliah di fakultas hukum, kenapa ingin jadi artis?
Jadi sebenarnya entertain itu langkah awal, dan biar lebih gampang masuk ke dunia pemerintahan. Saya bercita-cita jadi hakim, tapi mama tidak izinkan itu. Jadi mungkin di bidang lain lagi, tapi tetap di dunia hukum karena basic saya adalah pendidikan hukum.
Fisik Anda kelihatan bagus. Apa makanan kesukaan Anda?
Kalau makan, semua makan saya suka. Saya termasuk orang yang suka makan. Mungkin kelihatan saya tinggi, jadi tidak terlihat gemuk. Kalau berat badan tidak menjadi masalah buat saya, tapi memang dari Yayasan Puteri Indonesia yaitu tiga kali membuat badan lebih besar sehingga badan harus seramping- rampingnya.
Bagaimana sambutan yang Anda rasakan saat kembali?
Waktu itu memang ada pro dan kontra. Sepertinya banyak yang tidak suka dengan prestasi ini, sampai-sampai ada kalimat yang bilang, "Muka kayak gini kok bisa masuk 10 besar", seolah- seolah saya itu tidak pantas tampil di Puteri Indonesia. Tapi saya ambil sisi positifnya saja, jadi sampai kapan pun Puteri Indonesia 2013 dari NTT hanya satu orang, hanya saya yang ada di 10 besar atau Top Ten Finalis Puteri Indonesia 2013.
Ada kata miring di twitter, BBM, FB yang bilang, ala muka seperti itu saja bisa masuk 10 besar, ada yang bilang masuk 10 besar Puteri Indonesia saja bangga. Saya mau bilang, saya patut berbangga bisa masuk 10 besar karena ada 38 orang yang semuanya cantik, semuanya pintar dan semuanya punya kepribadian dan saya gabung dengan perempuan-perempuan hebat dari seluruh Indonesia, karantina 10 hari. Mereka ada yang multi talent, ada yang artis, ada yang model di Jakarta, ada yang model Indonesian Fashion Week, yang sudah ikut ajang model sampai di Beijing-China, ada yang sekolah di Belanda, Jerman, Turki. Kalau sampai saya bisa istilah saya, "menendagng mereka untuk masuk 10 besar", tentu saya hebat dong.
Apa tanggapan Anda dengan anggapan itu?
Saya cuma mau bilang, kalau mereka itu hebat, cantik dan berpenampilan menarik, maka silakan ikut tahun ini. Tahun ini ada pemilihan Puteri Indonesia NTT, baru selanjutnya bisa ikut di tingkat nasional. Saya akan memakaikan mahkota kalau kalian bisa memenuhi tiga kriteria itu: brain, beauty dan behaviour. Jadi tidak usah berkoar-koar di akun-akun jejaring sosial. Mungkin yang bicara itu lebih cantik dari saya, tapi jangan cuma berkoar-koar, jangan cuma melihat dan bilang Laras mestinya seperti ini, sepert ini dan seperti ini, tapi sebaiknya kamu berbuat lebih, berdiri di sebalah saya dan menunjukkan kamu lebih baik dari saya. Jangan jadi seperti anjing yang cuma bisa menggonggong, gigit dong. Maksudnya, jangan hanya bicara, berbuatlah sesuatu.
Bagaimana dukungan pemerintah terhadap kiprah Anda?
Ada juga dukungan berupa dana dari Walikota Kupang, Bank NTT dan dari bendahara Gubernur NTT. Ada juga bantuan dari Biro Pemberdayaan Perempuan. Anggaran itu sebenarnya minim, tapi saya tetap berterima kasih. Sebenarnya saya bukan butuh dana saja, ini yang buat saya kecewa. Saya utusan NTT, jadi saya harap ada dukungan yang lebih dari Pemerintah Propinsi NTT. Sepertinya Pemprop NTT tidak terlalu antusias dengan keikutsertaan NTT dalam ajang ini, padahal pejabat dari propinsi lain datang khusus untuk mendukung bahkan ada yang bawa langsung dengan event organizer-nya, ada orang-orang dari pemerintah daerah. Ada juga gubernur dan bupati mereka hadir pada malam grandfinal, sedangkan dari NTT tidak ada yang datang. Karena saya hadir tidak bawa nama pribadi, saya bawa nama NTT. Saya bawa wajah orang NTT.
Banyak juga orang NTT yang mendukung melalui SMS. Apa komentar Anda?
Saya berterima kasih kepada masyaraat NTT yang punya antusias yang begitu besar utuk mendukung saya jadi Puteri Kepuluan. Tapi saya minta maaf karena kita masih kalah tipis dengan Puteri Indonesia Bali. Jadi waktu itu saya hanya bisa bilang terima kasih banyak buat masyarakat NTT yang sudah memberikan SMS untuk mendukung saya jadi Puteri Kepulauan, saya patut berterima kasih karena biaya 1 SMS saat itu lebih dari Rp 2000, itu jumlah yang banyak untuk satu SMS. Makanya saya sangat berterima kasih dan bersyukur. (alfred dama)
Data Diri
Nama : Clarasati Ayu Suhanda
Tempat, Tanggal Lahir : Kupang 12 Februari 1992
Tinggi: 171
Berat: 49 kg
Prestasi: Puteri NTT 2012
10 Besar Puteri Indonesia 2013
Ayah : Suhari Suhanda
Ibu : Fatima Suhanda-Manek
Pendidikan:
Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
Alamat Rumah : Jalan HR Koroh No 3, Kelurahan Sikumana, Kota Kupang