Pilpres Timor Leste

Aktivitas Perbatasan dengan Indonesia Normal

Aktivitas pelintas batas di semua pintu keluar masuk berjalan seperti biasa, walaupun ada peningkatan dalam beberapa hari terakhir ini.

Editor: Sipri Seko
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA -- Wakil Bupati Belu Lodivikus Taolin mengatakan, hingga "H-4" Pemilu putaran Presiden Timor Leste 17 Maret, belum ada eksodus warga di wilayah perbatasan antara Indonesia-Timor Leste.
     
Aktivitas pelintas batas di semua pintu keluar masuk berjalan seperti biasa, walaupun ada peningkatan dalam beberapa hari terakhir ini, kata Wabub Taolin, Selasa (13/2/2012).

Wabub dihubungi melalui telepon genggam dari Kupang, terkait kemungkinan adanya eksodus warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing yang meninggalkan Timor Leste, menjelang Pemilu Presiden Timor Leste.
     
"Kami terus memantau setiap perkembangan di wilayah perbatasan, termasuk aktivitas keluar masuknya manusia dan barang dari dan ke Timor Leste," paparnya.
     
Dia mengatakan, pemerintah telah menggelar rapat koordinasi dengan semua pimpinan pemuka agama dan tokoh masyarakat serta unsur muspida, untuk menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi eksodus warga menjelang maupun pasca Pemilu Presiden Timor Leste.
     
Antisipasi ini dilakukan mengingat, ada aksi-aksi kekerasan di negara yang baru merdeka itu menjelang pemilu presiden, katanya.
     
Wabub juga mengingatkan warga di Kabupaten Belu, salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang berkembang di perbatasan yang bisa menggangu keamanan.
     
Semua informasi yang dianggap memecah belah masyarakat di dua wilayah ini supaya disampaikan kepada aparat keamanan atau petugas untuk diambil langkah antisipasi, tukasnya.
     
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Esthon Foenay secara terpisah meminta kerja sama semua pihak untuk memberikan jaminan rasa aman bagi setiap warga negara Indonesia, menjelang Pemilu Presiden Timor Leste yang dijadwalkan digelar 17 Maret 2012.
     
Semua instansi yang bertugas di wilayah perbatasan juga diminta untuk memberikan informasi yang akurat kepada semua WNI tentang perkembangan yang terjadi di Negara Timor Leste, menjelang maupun sesudah Pemilu Presiden Timor Leste, papar Esthon Foenay.
     
Menurut Wagub, para pihak harus memberikan prioritas keamanan dan ketertiban bagi masyarakat, baik yang ada di Timor Leste maupun yang ada di NTT, sebelum maupun sesudah Pemilu Presiden Timor Leste.
     
Wagub juga menegaskan, perlu diambil langkah preventif terkait arus masuk dan keluar warga di antara kedua negara.
     
"Lebih baik kita menyiapkan payung sebelum hujan. Jangan menunggu hujan turun baru mencari payung, sudah basah kuyub," ucap Esthon Foenay.
     
Artinya, semua langkah antisipasi harus sudah siap, sehingga jika terjadi sesuatu di Timor Leste, semua instansi termasuk masyarakat di perbatasan sudah siap menerima keadaan, kata Esthon Foenay.

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved