Laporan adiana Ahmad
Pegawai Teladan Ditjen Pajak
DI TENGAH terpuruknya citra institusi pajak akibat mafia pajak yang melibatkan Pegawai Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Gayus Tambunan, masih ada pegawai pajak yang berprestasi, dan memiliki dedikasi tinggi terhadap pekerjaan dan tugasnya.
DI TENGAH terpuruknya citra institusi pajak akibat mafia pajak yang melibatkan Pegawai Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Gayus Tambunan, masih ada pegawai pajak yang berprestasi, dan memiliki dedikasi tinggi terhadap pekerjaan dan tugasnya.
Dia adalah Ignatius Tadeus, pria yang selama dua tahun memimpin Kantor Pelayanan Pajak Pratama Waingapu ini terpilih sebagai Pegawai Teladan Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan, tahun 2010 karena prestasi dan dedikasinya terhadap pekerjaan di bidang perpajakan.
Terpilihnya Ignas, demikian sapaan bagi Kepala Bidang Humas Kanwil Dirjen Pajak Nusa Tenggara di Mataram ini, sebagai pegawai teladan, diumumkan dalam rapat pimpinan nasional Dirjen Pajak di Jakarta, 18 Januari 2011 lalu.
Pria kelahiran Kampung Baluele, Desa Manubura, Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka ini terpilih sebagai pegawai teladan karena prestasinya selama dua tahun memimpin Kantor Pelayanan Pajak Pratama Waingapu.
Dalam kurun waktu dua tahun itumampu mendongkrak kinerja perpajakan di daerah itu. Selama dua tahun, yaitu tahun 2009 dan tahun 2010, Ignas berhasil melampaui target penerimaan pajak di wilayah Sumba. Tahun 2009, dari target Rp 108 miliar, realisasi Rp 142 miliar. Tahun 2010, KPP Waingapu juga kembali melampaui target. Dari target Rp 163 miliar, realisasi Rp 178 miliar.
Prestasi ini membawa KPP Waingapu menduduki rangking pertama tingkat Kanwil DJP Nusa Tenggara.
Ignas yang ditemui pada saat acara pisah kenal dengan Kepala KPP Pratama Waingapu yang baru, Tjipta Aritonang di Hotel Merlin, Kamis (27/1/2011) malam, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya mendapat penghargaan sebagai pegawai teladan.
Lelaki yang pernah bertugas di Papua ini mengaku tak menyangka di penghujung kariernya bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Ignas selalu berpegang teguh pada moto; Saya Datang Untuk Melayani Bukan Untuk Dilayani. (adiana ahmad)