Herman Anggrek, Donor Darah sebagai Gaya Hidup

TIDAK mendapat kesempatan eksis di daerah sendiri, membuat Herman Anggrek memilih hijrah ke Jawa. Di Propinsi Jawa Timur, Herman mampu menunjukkan eksistensinya di dunia bisnis dan sosial.

Untuk tahun 2011, Presiden akan menberikan kepada 791 Donor Darah Sukarela (DDS) 100 kali. Yang terakhir saya diminta duduk sebagai dewan kehormatan PMI Propinsi Jawa Timur. Dengan majunya Fokuswanda untuk menggalakkan donor darah di Propinsi Jawa Timur  beberapa organisasi pada tahun 2010 menawarkan saya untuk terlibat sebagai pengurus dalam organisasi, tetapi saya menolak.

Sejak kapan Anda tertarik dengan masalah darah ini?

Kenapa saya ikut dalam organisasi donor darah, karena organisasi ini sangat mulia, saya ikut dalam kepengurusan organisasi donor darah karena masalah kemanusiaan.Kita bisa memberikan sesuatu kepada mereka yang membutuhkan tanpa melihat status sosial, suku dan agama. Dan, ini pengabdian murni karena apa yang kita perbuat ini mereka tidak tahu dari mana dan dari siapa. Ini bagi saya yang sangat mulia.

Dari situ, saya berusaha untuk memahami berbagai masalah. Kebutuhan darah ini akan meningkat apabila terjadi kecelakaan, berbagai penyakit seperti talasemia, demam berdarah, operasi atau kecelakaan. Oleh sebab itu, saya ada di sini dan kedua apa yang saya lakukan adalah murni kemanusiaan karena kepada siapa kita beri, kita tidak tahu. Ini yang saya anggap sangat mulia.

Apakah Anda punya pengalaman pribadi tentang darah?

Suatu ketika saya memilih bahwa hidup ini harus memiliki nilai bagi orang lain, hidup ini harus berarti bagi orang lain. Bukan berapa banyak orang mengenal dirimu, tetapi berapa banyak orang merasa bahagia ketika mengenal dirimu. Di situlah saya merasa bahwa hidup ini ada nilai guna bagi orang lain, saya ikut dalam organisasi donor darah.

Saya pernah menjenguk papa saya di rumah sakit tahun 2006. Di rumah sakit ada pasien yang menangis sambil berdoa, ini fakta hidup. Berdoa sambil meneteskan air mata. Saya tanya kenapa? Dia menjawab, anak saya butuh darah 12 kantong. Kata orang itu, sampai saat ini saya belum dapat jawaban, dari tadi sudah si kakak ke rumah sakit dan baru dapat dua kantong. Di situ saya mengambil kesimpulan bahwa baru satu saja sudah begini, apalagi ada sekian banyak rumah sakit sehingga saya ingin berbuat sesutu.

Dan, memang ketika saya berada di organisasi ini, apabila saya mendengar kekurangan darah, di sinilah saya selalu mengadakan kegiatan donor darah. Dan, saya bersyukur bahwa baris terdepan PMI dan Fokuswanda ini adalah gubernur dan wakil gubernur, jadi mereka sangat mensuport. 

Mengapa orang harus mendonor darah?

Dulu orang berpikir bahwa donor darah untuk membantu banyak orang. Setelah saya berada di organisasi ini saya tahu bahwa donor darah ini selain menyelamatkan nyawa sesama lebih berarti bagi di pendonor, kita jauh lebih sehat. Satu, semua penyakit berawal dari darah baik itu diabetes, hipertensi, asam urat dan lain-lain. Jika penyakit ini dibiarkan, maka akan menimbulkan komplikasi dan dapat menyebabkan kematian seperti komplikasi, stroke dan lain-lain. Berapa banyak darah dalam tubuh seseorang ada rumusnya: 70 kali berat badan.

Saya kasih contoh, berat badan saya 80 kg, artinya 70 kali 80 sama dengan 560 cc, atau 5,6 liter darah. Setiap kali darah diambil, 350 cc. Artinya dalam setahun bila saya mendonor darah secara rutin, maka 4 x 350 sama dengan 1400 sama dengan 1,4 liter. Bila donor darah rutin selama 10 tahun, maka logikanya sudah 14 liter darah, sedangkan tubuh saya hanya 5,6 liter darah.

Artinya ada darah yang keluar dan ada darah baru yang masuk. Berapa lama 350 cc ini tergantikan yaitu dalam waktu 72 jam 3 hari, diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Darah yang tadi keluar 350 cc, dikembalikan dalam bentuk darah baru. Kalau saya rutin mendonorkan darah dalam 20 tahun, maka otomatis darah saya selalu baru. Di sinilah orang ini sehat.

Sekarang donor darah menjadi gaya hidup?

Saya selalu bilang, program saya pada tahun 2010-2011 adalah melakukan kampanye donor darah, jadikan donor darah sebagai gaya hidup karena dengan donor darah, kita jauh lebih sehat, dengan demikian sudah banyak orang yang menjadikan donor darah ini sebagai gaya hidup. Untuk apa?

Ya, untuk sehat. Tapi di luar dari itu adalah kita telah menyematkan orang lain. Kita tidak tahu siapa yang kita tolong, tapi tanpa kita sadari bahwa suatu saat apakah dia itu orang kita, kita tidak kenal atau dia itu keluarga tetangga, relasi atau bahkan anak istri kita.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved