Satpol PP Alor Tertibkan Penjual Ikan
KALABAHI, POS KUPANG.Com - Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Alor menertibkan pedagang yang menjual ikan segar di pinggir jalan negara di wilayah Jembatan Hitam Kalabahi. Penertiban belasan pedagang ikan ini berjalan aman dan lancar tanpa paksaan.
KALABAHI, POS KUPANG.Com - Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Alor menertibkan pedagang yang menjual ikan segar di pinggir jalan negara di wilayah Jembatan Hitam Kalabahi. Penertiban belasan pedagang ikan ini berjalan aman dan lancar tanpa paksaan.
Pantauan Pos Kupang Rabu (24/11/2010) sejumlah anggota Satpol PP dipimpin Kepala Satpol PP, Ilham Duru mendatangi lokasi jualan ikan di sekitar Jembatan Hitam. Duru menyalami pedagang dan minta pengertian penjual ikan ini agar berhenti berjualan di kawasan itu karena tempat itu bukan pasar. Penjual ikan diminta pindah ke pasar ikan di Pasar Kadelang.
Para penjual ikan langsung mengemas ikan jualannya untuk bersama-sama anggota Satpol PP menuju Pasar adelang. Kehadiran para pedagang ikan sempat mendapat protes dari penjual ikan yang sudah lama berjualan di Pasar Kadelang. Namun petugas Satpol PP bisa berhasil pengertian kepada mereka.
Menurut Duru, Satpol PP sudah enam kali melakukan pendekatan kepada penjual ikan dadakan yang sudah setengah tahun berjualan di kawasan Jembatan Hitam.
"Tempat itu dilarang lantaran lokasi berada di pinggir jalan atau di halaman rumah masyarakat. Itu bukan pasar atau bukan peruntukannya untuk berjualan seperti itu. Aktivitas para penjual ikan selama ini sangat mengganggu pemandangan apalagi Kota Kalabahi sebagai Kota Adipura," tegasnya.
Salah seorang penjual ikan, Blandina Djahaduku yang ditemui di Pasar Kadelang, mengatakan mereka menjual di kawasan Jembatan Hitam karena lokasinya strategis. "Di sana ikannya cepat laku. Ikan yang dibawa laku habis terjual rata-rata Rp 200 ribu-Rp 300 ribu," katanya.
Selama ini, katanya, para pedagang ingin berjualan di Pasar Kadelang namun mereka takut bentrok dengan pedagang ikan yang selama ini sudah ada lebih dulu di pasar itu.
"Kalau pemerintah atur seperti ini kita ikut saja. Yang penting semuanya bisa berjalan aman. Meski rezeki nantinya tidak sebagus di tempat sebelumnya," tandas Blandina. (oma)