Pengawas Diharapkan Profesional Awasi Pakan Ternak Hasil Oplosan

Para pengawas pakan ternak harus bet-betul profesional dalam mengawasi peredaran pakan ternak.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Adiana Ahmad
POS KUPANG/EDY HAYON
Peserta pengawas pakan ternak dari beberapa provinsi ketika mengikuti diklat dasar di BBPP Kupang, Rabu (372019) 

Pengawas Diharapkan  Profesional Awasi Pakan Ternak Hasil Oplosan

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong

POS KUPANG.COM I NOELBAKI- Para pengawas pakan ternak harus bet-betul profesional dalam mengawasi peredaran pakan ternak.

Apabila ditemukan pakan ternak diduga oplosan maka segera mengambil langkah melaporkan secara tertulis ke pimpinan dinas peternakan setempat.

Hal ini disampaikan Pemateri dari Dinas Peternakan NTT, Iwan Arkiang, di hadapan peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap pengawas pakan ternak di BBPP Kupang, Rabu (3/7/2019).

Menurut Iwan, dalam tugasnya, pengawas dituntut untuk melakukan pengawasan pakan ternak baik lintas provinsi maupun lintas kabupaten/kota dalam provinsi.

Khusus Pakan ternak yang beredar lintas provinsi maka pengawas mutu pakan yang kedudukannya pada  satuan administrasi pangkalnya provinsi diharapkan melaporkan kepada kepala dinas atau bagian kesehatan hewan (keswan) setempat.

Kemendagri Sebut Tidak Masalah Pergeseran APBD di NTT

Hal yang samapun di kabupaten/kota diharapkan pengawas melaporkan ke Kadis Peternakan atau keswan. Selanjutnya usul ke provinsi tempat pakan itu diproduksi.

Apabila belum ada ijin maka akan dilakukan teguran tertulis agar yang berproduksi mendaftarkan merk pakan dan perbaiki mutu pakan.

"Bila sejak 14 hari tidak ajukan permohonan dan perbaiki mutu pakan maka kadis peternakan melarang pakan beredar. Bahkan sampai pada tindakan mencabut usaha jika pengoplosan pakan biaya penarikan dari peredaran ditanggung produsen bersangkutan," katanya.

Teknologi Silase, Solusi Ketersediaan Pakan Ternak Berkualitas

Dirinya berharap para pengawas yang tengah mengikuti diklat dasar ini betul-betul dibekali pengetahuan yang cukup. Dengan begitu mereka dapat mengawasi secara baik dalam hal peredaran pakan ternak.

Sungguh disayangkan apabila pakan ternak yang beredar luput dari pengawasan karena dampaknya pada petani.

Ternak yang dipelihara bukannya bertambah berat badannya tapi malah kurus dan bisa mati karena dampak dari pakan oplosan.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved