GMNI Gelar Acara Pelatihan Manajemen Koperasi dan Pengelolaan Koperasi
GMNI Gelar Acara Pelatihan Manajemen Koperasi dan Pengelolaan Koperasi
DPP GMNI NTT Gelar Acara Pelatihan Manajemen Koperasi dan Pengelolaan Koperasi
POS-KUPANG.COM - DPP GMNI melalui Bidang Ekonomi Koperasi dan Kewirausahaan bekerjasama dengan Kementrian Koperasi dan UKM melakukan pelatihan untuk Generasi Marhaenis agar bisa menjadi penggerak Koperasi.
Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Sisilia Sona di Neo Hotel, Selasa (25/06/2019).
Dalam sambutannya, Sisilia mendorong kelompok Cipayung untuk bisa membangun sebuah wadah bersama koperasi.
"Saya mau, habis pelatihan ini GMNI harus punya 1 koperasi, ya percuma kalau habis pelatihan tidak ada progress lanjutan. Saya selalu berpikir ada uang yang keluar harus ada hasil yang saya dapat. Kami dari koperasi siap membina sampai terbentuknya sebuah koperasi GMNI," ucap Sisilia.
• BMKG dan su-re.co Bantu Petani Kembangkan Kopi dan Kakao Bajawa
• Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI Sosialisasikan Kode Etik Dan Tata Cara Beracara di Polda NTT
• Pengakuan Mon, Perempuan Indonesia yang Dijual ke China untuk Dikawinkan
Sementara Ketua DPP GMNI Bidang Ekonomi, Koperasi dan Kewirausahaan, Bung Leo Liwun mengatakan koperasi merupakan manisfestasi dari ekonomi kerakyatan, ia memiliki pijakan yang kuat dan langsung menyentuh nadi kehidupan rakyat.
Karenanya koperasi perlu dikembangkan agar mampu menjadi motor penggerak perekonomian demi meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus merupakan perangkat yang ampuh dalam mewujudkan pemerataan ekonomi.
• Musim Kemarau, Warga Ile Ape Mulai Menjerit Kekurangan Air
• Suhu di Kupang & Beberapa Daerah Jadi Lebih Dingin, Ternyata ini Penyebabnya!
• DPRD Sumba Timur Desak Dinas Pertanian Segera Turun Berantas Hama Belalang
Sebagai bentuk manisfestasi ekonomi kerakyatan, lanjutnya, koperasi merupakan cermin yang tepat bagi pelaksanaan demokrasi ekonomi dengan kata lain, koperasi ialah tahap menuju demokrasi ekonomi.
"Data koperasi yang kami akses melalui Online Data System (ODS) di Kementerian Koperasi dan UKM per Desember 2017, jumlah Koperasi sebanyak 153.171 unit. Dari jumlah tersebut, anggota koperasi aktif tercatat mencapai 26,53 juta orang. Merujuk data Kementrian Koperasi dan UKM ini bisa disimpulkan partisipasi masyarakat Indonesia dalam koperasi masih jauh dari harapan," ucapnya.
Oleh karenanya, Leo menambahkan jika kampanye dan gerakan sadar koperasi harus digerakan secara masif dan sistematis sehingga gerakan koperasi harus menjadi gerakan nasional yang menjangkau seluruh ruang hidup rakyat.
Gerakan Sadar Koperasi ini harus dimulai oleh pemuda, apalagi pemuda marhaenis. "Mengapa harus pemuda, karena jika kita melihat sejarah dinamika bangsa maka pemuda selalu punya peran penting dalam setiap dinamika bangsa. Kita lihat dari zaman pra kemerdekaan Budi Utomo, Peristiwa Renglas dengklok, peristiwa 1965, 1998 itu semua campur tangan pemuda. Nah tetap jika kita lihat baik-baik ternyata intervensi dalam dinamika bangsa ini cenderung kearah politik, jarang di bidang ekonomi. Padahal esensi demokrasi itu demokrasi ekonomi dan demokrasi politik," terangnya.
Kegiatan pelatihan ini berlangsung dari tanggal 25 Juni sampai dengan 28 Juni 2019 dengan jumlah peserta 30 orang dari 5 cabang se Nusa Tenggara Timur, mulai dari Nagekeo, Alor, Atambua, Kefamenanu dan Kota Kupang.
(*)