Kasus Pembunuhan Nimrod Tameno Masih Dalam Penyelidikan

Kasus dugaan pembunuhan terhadap Nimrod Tameno, warga Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang masih dalam penyelidikan

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Kasus Pembunuhan Nimrod Tameno Masih Dalam Penyelidikan
ISTIMEWA
Inilah lokasi tempat korban, Nimrod Tameno ditemukan tidak bernyawa di Besmetan, Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Senin (29/10/2018) lalu.

Kasus Pembunuhan Nimrod Tameno Masih Dalam Penyelidikan

POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Kasus dugaan pembunuhan terhadap Nimrod Tameno, warga Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang masih dalam penyelidikan Polda NTT.

Hal ini disampaikan Kapolda NTT, Irjen Pol. Raja Erizman yang dikonfirmasi melalui Kabid Humas Polda NTT, Kombespol. Jules Abast, Rabu (19/6/2019) malam.

Jules dikonfirmasi terkait dugaan kematian Nimrod Tameno yang oleh keluarga dinilai tidak wajar.
Kasus ini telah dilaporkan keluarga korban ke Polda NTT pada 23 Januari 2019. Namun, hingga saat ini belum ada perkembangan.

Menurut Jules, informasi dari penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda NTT, bahwa kasus dugaan pembunuhan Nimrod Tameno masih dalam penyelidikan.

Sebelumnya, keluarga Temeno mempertanyakan perkembangan pengusutan kasus kematian Almarhum Nimrod Tameno (78).

Saksi Pakai Istilah Baginda, Hakim MK: Nanti Saya Dikira Raja

Animo Masyarakat Tinggi, Polda NTT Gelar Bakti Kesehatan Polri di RS Bhayangkara, Yuk Simak!

Live Streaming Argentina Vs Paraguay, Copa America 2019 Brasil, LIVE BeinSport (Video)

Warga Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat,Kabupaten Kupang ini diduga meninggal karena dibunuh pada Senin (29/10/2018) lalu.

Anak kandung korban, Isak Tameno kepasa POS-KUPANG.COM di Gedung DPRD NTT, Rabu (19/6/2019), mengatakan, kasus kematian ayahnya itu sudah dilaporkan ke Polda NTT pada 23 Januari 2019 dan sampai saat ini belum ada perkembangan.

"Kelambanan penanganan kasus ini oleh penyidik Polda NTT telah menimbulkan pertanyaan bagi keluarga korban. Apakah ,penyidik Polda NTT sudah temukan pelaku atau tersangkanya atau belum. Jika sampai saat ini belum temukan pelakunya, maka kami minta agar jujur sampaikan kepada kami agar kami menempuh jalan lain," kata Isak.

Dijelaskan, sampai saat ini, dirinya melihat tidak ada peningkatan dalam penyidikan, sehingga pihak keluarga merasa tidak lagi puas bahwa penyidik sudah menemukan pelakunya.

"Saya kecewa dengan cara kerja penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda NTT, yang sudah lima bulan lebih menangani kasus kematian ayah saya,tapi belum ada titik terang. Saya berpendapat jika penyidik tidak sanggup mengungkap kasus ini, maka sampaikan ke kami agar kami bisa menempuh langkah lain sehingga kasus ini jangan terkatung -katung," jelasnya.

Isak mengatakan, seandainya TNI dapat menangani kasus ini maka, dirinya akan melaporkan kasus ini ke TNI saja, karena mungkin saja TNI lebih cepat mengungkapkan kasus ini.

Gubernur NTT,Viktor Laiskodat Angkat Jempol Usai Mencicipi Malang Minuman Sophia

Ratusan Juta Uang Warga Desa Fatukoto Yang Diduga Digelapkan Disetor Ke CV Dona Konstruksi

"Sekarang saya bingung, harus ke mana lagi mencari keadilan, jika Polda NTT tidak mampu mengungkapkan kasus ini.

Kasus kematian ayah saya ini bukan karena jatuh dari pohon, tetapi dibunuh," katanya.

Isak mengatakan, alasan pihaknya mengatakan, kematian ayah mereka bukan jatuh dari pohon saat memotong daun untuk makanan ternak (sapi) , melainkan dibunuh. Karena lanjutnya, bentuk pemotongan pada dahan pohon itu menyamping ke kiri, sementara korban adalah orang kidal sehingga bentuk potongan dahan itu harus menyamping ke kanan.

"Inilah bukti bahwa dahan pohon itu bukan dipotong oleh ayah saya. Bahkan, kondisi ayah saya di bawah pohon ditutup oleh daun lamtoro/petes. Logikannya, kalau ayah saya jatuh setelah potong daun, maka posisi tubuh ayah saya semestinya di atas daun lamtoro, sehingga kuat dugaan ayah saya dipotong atau dibunuh," ujarnya.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved