Ini Alasan Pemudik di Kota Kupang Memilih Gunakan Kapal Feri

Beberapa pemudik yang ditemui di Pelabuhan Penyeberangan Bolok Kupang mengemukakan alasan mereka menggunakan kapal

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Ferry Ndoen
Pos Kupang.com/grcio Viana
Para penumpang saat meninggalkan dermaga Pelabuhan Penyeberangan Bolok, Sabtu (8/6/2019) siang. Area lampiran 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Beberapa pemudik yang ditemui di Pelabuhan Penyeberangan Bolok Kupang mengemukakan alasan mereka menggunakan kapal feri, Sabtu (8/6/2019).

Seorang penumpang, Wulan (25) ketika ditemui POS-KUPANG.COM mengatakan, ia memilih kapal feri sebagai sarana mudik karena tidak mendapatkan tiket pesawat.

Wulan dan ratusan penumpang lainnya baru saja tiba di Pelabuhan Penyeberangan Bolok dari Rote menggunakan KM Ile Labalekan.

Miliki Daya  Magis, Emir Qatar Kunjungi Lamakera Flores  Timur, Ini Jadwal Kunjungannya

Dijelaskannya, tiket pesawat dari Rote menuju Kupang telah habis terjual hingga tanggal 10 Juni 2019 akan datang.

Aparatur Sipil Negara (ASN) di salah satu lembaga pemerintahan di Kota Kupang ini sebelumnya ingin menggunakan kapal cepat, namun karena kendala cuaca, kapal tersebut tidak beroperasi.

Jefri Riwu Kore Tegaskan ASN yang Tak Hadir 10 Juni Akan Dapat Sanksi

"Kapal bahari (kapal cepat) tidak beroperasi karena cuaca," ungkapnya diamini rekannya.

Karena alternatif transportasi tidak ada, kata Wulan, para penumpang lebih memilih kapal feri.

Sehingga, antrean calon penumpang untuk membeli tiket kapal di pelabuhan Rote membludak.

"Pembelian tiket tadi lama dan antrean cukup panjang lebih dari biasanya," paparnya.

Penumpang lainnya, Celia Tagu (25) mengatakan, ia dan sejumlah rekannya memilih kapal feri karena harga tiket yang melambung tinggi.

Harga tiket yang naik drastis hingga Rp 800 per penumpang dari Rote tujuan Kupang dirasakan sangat tinggi dan tidak bisa dijangkau.

"Saat ke Rote kami dengan pesawat. Tapi harga pesawat kami cek Rp 800 ribu untuk Kupang Rote," keluhnya.

Celia dan puluhan rekannya merupakan warga Kota Kupang yang melakukan kegiatan rohani selama satu minggu di beberapa gereja di Kabupaten Rote.

Saat ditanya terkait pembelian tiket, Celia mengeluhkan antrean calon penumpang sangat panjang di Pelabuhan Rote.

Hal tersebut dikarenakan penyeberangan dari Kupang dan ke Rote baru dibuka kembali setelah ditutup beberapa hari akibat cuaca buruk.

"Kami antre cukup lama. Bahkan di pelabuhan tadi banyak warga yang antre dari jam 3 pagi, sedangkan loket pembelian tiket dibuka jam 8 pagi," katanya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved