Kaum Bapak Deklarasi Gemapres dan Gemalagu di Gereja GMIT PNIEL Sikumana
Kaum Bapak Deklarasi Gemapres dan Gemalagu di Gereja GMIT PNIEL Sikumana
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Kaum Bapak Deklarasi Gemapres dan Gemalagu di Gereja GMIT PNIEL Sikumana
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Puluhan Kaum bapak yang berasal dari tiga klasis di bawah Sinode GMIT mendeklarasikan Gerakan Menjadi Presbiter (Gemapres) dan Gerakan mengantar Anak ke Sekolah Minggu (Gemalagu), Jumat (24/5/2019) malam.
Tiga klasis tersebut yakni Klasis Kota Kupang, Klasis Kupang Tengah dan Klasis Klasis Kupang Barat. Deklarasi ini dilakukan di GMIT PNIEL Sikumana Jln H R Koroh No 156 Sikumana, Kota Kupang.
• Selamat Menggunakan Internet dengan Lancar, Kominfo Sudah Cabut Pembatasan Akses Medsos
Setelah mendeklarasikan dua gerakan tersebut, mereka juga mengikrarkan janji untuk melaksanakan kedua gerakan itu.
Ikar itu dibacakan oleh seorang bapak diikuti oleh seluruh peserta dalam Ibadah Raya Bulan Bahasa dan Budaya kaum Bapak Pengurus Kaum Bapak Sinode GMIT Masa Pelayanan 2015-2019. Ibadah itu dipimpin oleh Pdt Hendrik A. Abineno, Sm.Th., S.Pd., M.Pdk.
• FKM Undana Gelar Workshop Sehari Penaggulangan Stunting di NTT
Hadir pula para jemaat GMIT PNIEL Sikumana dan Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore serta tamu undangan.
Ibadah tersebut juga diisi dengan menyanyikan kidung pujian dari kaum bapak secara bergantian.
Ketua Unit Pembantu Pelayanan (UPP) Kaum Bapak Jemaat Pniel Sikumana, Stev Rambadeta mengatakan, Kegiatan ini merupakan kegiatan sinode yang telah diawali oleh kegiatan-kegiatan sebelumnya seperti gerakan kaum bapak masuk gereja.
Gerakan Mnjadi Presbiter (Gemapres), kata dia, merupakan satu gerakan yang mengharapkan kaum bapak menjadi presbiter di gereja dan kaum bapak melayani di jemaat.
Lebih lanjut, Gerakan Mengantar Anak ke Sekolah Minggu (Gemalagu) merupakan satu gerakan di mana kaum bapak yang berada di klasis bertanggung jawab terhadap iman anak-anak dengan kewajiban mengantar anaknya ke sekolah Minggu setelah kebaktian gereja.
"Karena selama ini urusan sekolah Minggu urusan anak-anak akan tetapi sebenarnya ada tanggung jawab dari kaum bapak yang digagas oleh Sinode GMIT bahwa anak-anak harus dipandu oleh orangtuanya ke Sekolah Minggu," paparnya.
Selain itu, ibadah Raya Bulan Bahasa dan Budaya kaum Bapak juga merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilakukan dan diagendakan akan dilakukan setiap tahunnya.
Dirinya berharap, gerakan yang telah disepakati dapat dilaksanakan oleh setiap kaum bapak dan tingkat partisipasi dalam aktivitas gereja kaum bapak semakin tinggi.
"Saya berharap kaum bapak juga terlibat aktif dalam aktivitas gereja karena angka partisipasi sangat rendah dibandingkan dengan kaum perempuan," ungkapnya.
Sementara itu, Walikota Kupang Jefri Riwu Kore dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada kaum bapak yang secara bersama telah mendeklarasikan dua gerakan tersebut.