Istri Ketua KPU Disekap Orang Tak Dikenal di Kediaman Warga, Ini Kronolgisnya
Istri Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU)Cianjur Hilman Wahyudi, Yanti mengaku disekap oleh dua orang tak dikenal
POS KUPANG.COM - - Istri Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU)Cianjur Hilman Wahyudi, Yanti mengaku disekap oleh dua orang tak dikenal di kediamannya pada Kamis (23/5/2019).
Bahkan Yanti juga menceritakan bahwa dirinya sempat ditali menggunakan tambang saat disekap oleh kedua pelaku.
Ia menjelaskan bahwa kedua pelaku bisa masuk ke kediamannya lantaran dirinya lupa untuk mengunci pintu rumahnya.
• Oknum Aparat Desa Aniaya Pria dan Wanita yang Diduga Selingkuh, Ini Kronologisnya
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, kediaman Hilman berada di Kampung Karangtengah, RT 02/09, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Pelakunya dua orang, keduanya memakai penutup muka," ujar Yanti, Jumat (24/5/2019) dini hari.
"Mereka masuk lewat pintu depan, karena saya lupa belum mengunci pintu."
"Pelaku langsung saja masuk dan menyekap saya dengan mengikat saya dengan tali tambang plastik,” sambungnya.
Setelah berhasil menyekap dan mengikatnya, Yanti menceritakan kedua pelaku lalu menyeretnya menuju bagian belakang rumahnya.
• Performa Arema FC Kendur saat Memulai Kompetisi Liga 1 Musim 2019, Simak YUK
Selain itu, dirinya juga mengaku bahwa pelaku sempat meminta dirinya untuk menelepon sang suami yang sebagai ketua KPUCianjur.
“Pelaku sempat meminta saya untuk menelepon suami saya yang saat itu masih ada urusan di luar rumah," papar Yanti.
Menanggapi hal itu, Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah turut angkat bicara terkait kasus penyekapan terhadap istri ketua KPU Cianjurtersebut.
Soliyah menjelaskan bahwa kejadian tersebut berawal dari ketika Yanti menjalan salat Isya.
Namun, tiba-tiba dua orang tak dikenal memasuki rumah Ketua KPU Cianjur yang pada waktu itu hanya dihuni anak semata wayangnya yang masih kecil.
Atas kasus tersebut Soliyah mengatakan bahwa pihaknya langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Kami masih melakukan penyelidikan karena belum jelas," kata Soliyah.