Tega Benar, Pak RT Gagahi Anak Gadis Tetangganya, Dua Tahun Jadi Pelampiasan Nafsu Bejat

Tega Benar, Pak RT Ini Gagahi Anak Gadis Tetangganya, Dua Tahun Jadi Pelampiasan Nafsu Bejat

Editor: Bebet I Hidayat
Stomp
Ilustrasi 

POS-KUPANG.COM | PONTIANAK - Seorang pria berinisial ED (50) yang juga menjabat sebagai ketua RT diduga melakukan pencabulan terhadap seoranggadis belia yang masih berusia 15 tahun berinisial NB yang tak lain merupakan anak gadis tetangganya.

Korban pertama kali mengalami kejadian pahit tersebut pada Juni 2017 silam.

Selama dua tahun, terhitung sejak Juni 2017 hingga Maret 2019, ia menjadi korban pelampiasan nafsu sang Ketua RT.

Pelaku pertama kali melakukan perbuatan bejatnya dengan mengajak korban ke satu di antara hotel di Kota Pontianak.

Sebelum melancarkan aksinya, pelaku membelikan barang-barang untuk korban sebagai bujuk rayu.

Kemudian saat berada di dalam kamar hotel, pelaku memaksa korban untuk melayani nafsu bejatnya.

Parahnya, setelah melakukan perbuatan bejatnya ED mengambil foto korban.

Pria paruh baya ini tak hanya sekali melakukan perbuatannya.

Ia kerap memaksa korban untuk melayani nafsu dengan ancaman akan menyebarkan foto bugil tersebut bila korban menolak dan mengadu.

Buktikan Penggemar Sejati, Youtuber Ternama AS Minta Gadis di Bawah Umur Kirim Video Cabul

Jokowi, Prabowo, dan AHY, Siapa yang Jujur? Siapa yang Kesatria?

Saat ditemui Tribun di rumah pamannya ditemani oleh ibu dan adiknya, korban kerap terlihat lesu dan tak ada senyum di wajahnya.

Hampir setiap pekan sang Ketua RT ini mengajak korban berhubungan untuk berhubungan badan layaknya suami istri.

"Dia itu fotonya maksa, terus dia selalu ngancam, kalau saya ndak mau dia mau nyebarkan foto-foto ke kawan-kawan saya," ungkap NB.

Merasa tertekan dengan keadaannya, ia pun berusaha mencari seseorang untuk bercerita tentang keadaan buruk yang sedang membelenggunya.

lustrasi korban pencabulan
lustrasi korban pencabulan (Shutterstock)

NB lantas bercerita kepada bibinya, karena dinilainya sang bibi merupakan orang tepat dan dapat memberikan solusi akan apa yang sedang dialaminya.

"Saya cerita sama bibi, karena saya lihat bibi itu, mukanya itukan orangnya ndak comel. Saya mau cerita sama orangtua masih takut, dan saya lihat bibi orangnya ndak suka bocorkan rahasia, jadi saya cerita sama dia," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved