Pernah Rasakan Jadi Buruh Kasar, Ini Nasehat Wabup Flotim untuk Kaum Buruh
Mengumpulkan sejumlah uang dari pekerjaan buruh kasar selama dua tahun merantau ke Malaysia, Agus Payong Boli, kini menjabat Wakil Bupati Flore
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan pos-kupang.com, eginius mo’a
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA---Mengumpulkan sejumlah uang dari pekerjaan buruh kasar selama dua tahun merantau ke Malaysia, Agus Payong Boli, kini menjabat Wakil Bupati Flores Timur di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur akhirnya bisa mewujudkan impiannya kuliah.
Bekal ijazah pendidikan tinggi, berbagai profesi dijalani hingga mengantarnya ke kursi legislatif DPRD Flotim kemudian mencalonkan diri menjadi Wakil Bupati mendampingi Anton Hadjon.
“Saya tidak pernah mimpi kesana. Prinsip hidup saya "biarkan mengalir seperti air" sampai ke tujuan yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Saya hanya melaksanakannya. Bagi saya, politik adalah karya kerasulan untuk banyak orang, bukan soal sekedar kuasa dan kehormatan,” ujar Agus Boli kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (1/5/2019).
Setiap peringatan Hari Buruh, 1 Mei menjadi kenangan yang tak dilupakan oleh Agus Boli. Ia tak pernah melupakan profesi masa lalunya.
• Menyedihkan Nasib Buruh di TTU, LMND Temukan Upah Buruh Rp 200-900 Ribu
“Kepada saudara-saudara saya buruh, mari kita syukuri hidup ini.Kita mesti kerja keras untuk mengubah masa depan generasi kita supaya generasi kita ke depan tidak lagi hidup miskin lagi,” ajak Agus Boli.
Penghasilan kita kecil, kata Agus Boli, profesi buruh sangat mulia jika dikelola dengan baik untuk masa depan terutama simpan untuk sekolah/kuliah anak.
“Setiap bulan cicil simpan sedikit-sedikit untuk biaya kuliah anak, kelak agar anak-anak nanti pendidikannya baik dan bisa keluar dari kebodohan dan kemiskinan. Kita Buruh juga punya impian masa depan,” ujarnya.
Agus Boli mengajak buruh menyimpan uangnya di koperasi untuk masa depan keluarga dan masa depan/sekolah anak. Ikut juga asuransi jiwa,asuransi kesehatan supaya hidup lebih baik.
Menurut Agus Boli, kehidupan buruh sekarang lebih baik sedikit dari jamannya. Tempo dlu, kata Agus Boli, pemerintah hampir tak memperhatikan buruh secara baik.
Tapi sekarang negara sudah mengatur hak-hak buruh dalam regulasi walaupun masih banyak hal yang perlu didiskusikan secara serius untuk dibenahi, khusus hak-hak buruh akan hidup lebih baik terkait kontrak kerja, upah dan jaminan lainnya.
Bagaimana nasib buruh di Flores Timur, Agus Boli mengatakan, tahun lalu ia pernah makan bersama dengan ratusan orang buruh di ruang tunggu Pelabuhan Larantuka.
“Saya dialog dengar keluhan mereka. Saya rekomendasi koperasi masuk membina mereka menjadi anggota untuk mengelola keuangan mereka agar ada simpanan untuk masa depan mereka termasuk simpanan dana pendidikan, kelak mereka tidak boleh miskin. Selain juga asuransi untuk mereka agar hidup ke depan bisa lebih baik. Sebagai mantan buruh kasar, saya bisa rasakan kesulitan hidup mereka,” imbuh Agus Boli.*