Semana Santa 2019
Kenakan Busana Muslimah, Sriyanti Maharani Tak Ketinggalan Ikut Prosesi Jumat Agung
Mahasiswi semester enam Universitas Muhamadyah Kupang, salah seorang dari sekian sesama bukan beragama Katolik merayakan prosesi laut Jumat Agu
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan Pos-kupang.com, eginius mo’a
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA---Mengenakan busana kaum muslimah, Sriyanti Maharani, tampil beda diantara kaumnya yang ikut dalam Kapal Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere mengawal prosesi laut Jumat Agung, (19/4/2019) dari Selat Gionzalu di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mahasiswi semester enam Universitas Muhamadyah Kupang, salah seorang dari sekian sesama bukan beragama Katolik merayakan prosesi laut Jumat Agung. Ia bahkan telah mengikuti prosesi secara rutin setiap tahun.
“Saya ikut proses sejak kelas bangku SMP dan berlangsung setiap tahun sampai sekarang. Tahun ini tepat dengan libur, saya kembali ke sini, sekalian libur. Selama ini, saya baru dua kali absen,” ungkap Maharani kepada POS-KUPANG.COM, Jumat siang.
Warga Kampung Baru, Kota Larantuka menuturkan keikusertaannya dalam prosesi untuk mengungkapkan sikap toleransi kepada umat Katolik yang merayakan. Terlebih kepada sanak familinya dari ayah dan ibunya yang beragama Nasrani
• Prosesi Jumat Agung di Larantuka-NTT, Ratapan Konferia Sangat Menyayat,
Prosesi laut mengantar Tuhan Yesus tersalib dari Kapela Tuan Meninu di Pante Kota Rewido menuju ke Pante Kuce Kelurahan Pohon Sirih, salah satu rangkaian penting dari perayaan Jumat Agung. Perayaan ini telah berlangsung lima abad oleh nenek moyang penduduk Larantuka yang masih terawat hingga kini.
Setiap tahun perayaan ini menjadi kesempatan ziarah umat Katolik dari seluruh pelosok Tanah Air dan wisatawan mancanegara.
Renungan Harian Katolik Jumat Agung, 19 April 2019: "Sengsara dan Pengorbanan Yesus"
Oleh RD.Florens Maxi Un Bria
Rohaniwan Keuskupan Agung Kupang - NTT
"Siapakah yang kamu cari? Jawab mereka Yesus dari Nazaret. Kata-Nya kepada mereka; Akulah Dia."( Yoh18:4-5, 7-8)
Jumat Agung ditandai dengan kisah sengsara, penderitaan dan wafatnya Yesus di Salib.
Yesus dengan tabah dan sabar menjalani hukuman dan penderitaan demi menebus dosa umat
manusia .
Yesus mengosongkan diri dan menyerahkan diri tanpa perlawanan untuk dihukum mati. Ia
mengatakan bahwa"Akulah Dia"., yang kamu cari.
Keberanian dan kejujuran Yesus menjadi salah satu tanda penyerahan diri yang total.Sikap Yesus
yang demikian memampukan Yesus menjalani sengsara dan penderitaan hingga akhir.
"Sudah selesai!", demikian seruan Yesus dari atas salib sebelum menarik nafas yang terakhir lalu
wafat.
"Sesungguhnya hamba-Ku akan berhasil. Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun melihat dia,rupanya begitu buruk tidak seperti manusia lagi dan tampaknya seperti anak manusia lagi." ( Yesaya 52:13-14).