Pemkab Kupang Tidak akan Terkecoh dengan Investor AKAN
Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Kupang terpilih masa bakti 2019-2024, Jerry Manafe, S.H, M.Th berpendapat bahwa investor manapun yang mau berinvestasi
Penulis: Edy Hayong | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong
POS KUPANG.COM I OELAMASI-Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Kupang terpilih masa bakti 2019-2024, Jerry Manafe, S.H, M.Th berpendapat bahwa investor manapun yang mau berinvestasi tentu yang bonafid.
Pasalnya, pengalaman selama ini menunjukan, beberapa investor mau berinvestasi tetapi dalam perjalanan pergi meninggalkan tanpa jejak seperti usaha burung onta, marmer, mangan, pabrik rumput laut tapi sama saja.
Untuk itu terkait dengan garam, potensi di daerah ini cukup besar, oleh karena itu pihaknya akan duduk bersama Gubernur NTT untuk bahas memberdayakan potensi lokal yang sudah ada.
Jerry Manafe ketika dihubungi Pos Kupang, Jumat (5/5/2019) mengatakan, warga Kabupaten Kupang banyak bermukim di daerah pesisir yang bisa diberdayakan sehingga tidak terlalu mengharapkan investor.
Pemkab bersama pemerintah Provinsi NTT bisa duduk bicarakan mencari solusi untuk membuka tambak garam sambil mencari pengusaha yang bonafid untuk membeli hasil usaha garam warga.
Pengusaha mumpuni ini betul-betul mau bermitra dengan pemerintah sehingga tidak terlalu berharap pada investor.
"Kenapa kita bisa buat petak sawah dan tidak bisa buat tambak garam. Kita punya kesulitan kan penjualan. Makanya kita duduk bersama gubernur untuk bicarakan ini. Buat tambak garam tidak sulit. Potensi sudah ada tinggal kita jaga tetap bersih dan air laut terjaga. Mari kita buka tambak garam, tinggal cari pengusaha yang punya kemampuan untuk beli," katanya.
Tentang banyak investor yang sudah bekerja, Jerry mengatakan, ini persoalan lahan. Sehingga yang diperlukan duduk bersama pemilik lahan.
Selama ini daerah ini terus dibohongi dan hasilnya tidak pernah menguntungkan masyarakat dan daerah ini. Banyak contoh seperti beberapa investor mau berinvestasi tetapi dalam perjalanan pergi meninggalkan tanpa jejak seperti usaha burung onta, marmer, mangan, pabrik rumput laut tapi sama saja.
"Sekarang soal lahan berarti kita omong dengan rakyat. Kita tidak melihat kebelakang karena banyak investor yang hanya AKAN. Kalau pengusaha yang mau berinvestasi maka harus berpikir baik, berjiwa baik dan berkarakter baik karena masyarakat sekarang hidup susah sehingga perlu ditingkatkan kesejahteraannya.
"Saya melihat niat baik dari Gubernur NTT baik untuk mensejahterakan warga. Makanya kita akan duduk bersama membicarakan langkah terbaik agar usaha garam di Kabupaten Kupang bisa berjalan baik dan rakyat semakin sejahtera," tambahnya. (*)