Pesan Kapten Idris: Istri Tidak Boleh Meninggalkan Suami Jika Ada Masalah Dalam Rumah Tangga
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-73, Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana (KCK).
Penulis: Robert Ropo | Editor: Adiana Ahmad
Pesan Kapten Idris: Istri Tidak Boleh Meninggalkan Suami Jika Ada Masalah Dalam Rumah Tangga
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG. COM | WAINGAPU- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-73 Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana (KCK). Persit KCK Kodim 1601 Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaksanakan doa bersama dan bintal.
Kegiatan itu berlangsung di Aula Markas Kodim 1601 Sumba Timur. Dalam doa bersama itu dihadiri oleh para ibu Persit KCK Kodim Sumba Timur sekitar 60 orang.
Adapun sebagai pemberi ceramah dan bintal dalam doa bersama itu, yakni Kapten Inf. Idris (Perwira seksi Personil).
• Ada Penurunan Kasus Stunting di Sumba Timur
• Bawaslu NTT Ingatkan Soal Masa Tenang
Kapten Inf. Idris kepada POS-KUPANG. COM, jumat (29/3/2019) mengatakan dalam ceramahnya berpesan kepada para ibu Persit agar tidak boleh meninggalkan suami apabila ada masalah dalam rumah tangga, hidup rukun dengan tetangga. Jika ada masalah dengan suami atau pun tetangga harap diselesaikan dengan baik dan jangan jadi provokator sehingga satu sama yang lain ribut, serta gunakan media sosial secara bijak.
Menurut Idris, selaku istri dari anggota prajurit TNI, Persit hendaklah mendukung sepenuhnya tugas suami sebagai abdi negara. Selain itu pula menjadi kewajiban bagi seorang wanita untuk selalu bersyukur atas segala kemuliaan yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Idris juga berharap, dengan HUT ke-73 Persit KCK Kodim 1601 Sumba Timur diberikan kemudahan, kelancaran, dan keharmonisan, serta meningkatkan solidaritas dalam berorganisasi serta sukses dalam menjalankan tugas.
• Khasiat Daun Sirsak Bisa Sembuhkan Asam Urat, Begini Cara Olahnya, Gampang dan Gak Ribet
Menurutnya, ceramah serta doa bersama yang dilaksanakan sebagai rasa tanda syukur dan bentuk kepedulian dalam memohon kepada Tuhan agar pelaksanaan HUT ke-73 selalu diberikan kemudahan dalam bentuk apapun dalam tugas dan tanggung jawab kita.
"Jadi melalui kegiatan pembinaan mental rohani inilah, bahwa iman seseorang dapat ditingkatkan agar manusia senantiasa sadar dan mensyukuri nikmat dan hakikat dirinya sebagai makhluk cipataan Tuhan," ungkap Idris. (*)