Masyarakat TTS Membludaknya Antrean Pembuatan e-KTP di Disdukcapil TTS, Ini Alasannya
Sejak sebulan terakhir terjadi lonjakan antrean di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disducapil) Kabupaten TTS. Lonjakan antrean mencapai 4
Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota
POSKUPANG.COM, SOE- Sejak sebulan terakhir terjadi lonjakan antrean di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disducapil) Kabupaten TTS. Lonjakan antrean mencapai 4 kali lipat dari hari normal.
Jika pada hari normal jumlah antrean hanya mendekati 150-an orang, saat jumlah antrean bisa mencapai 600 orang dalam sehari.
Menariknya, mayoritas masyarakat yang mengantre, datang secara berkelompok menggunakan mobil pick up bahkan ada juga yang menggunakan trek.
Kuat dugaan, masyarakat yang datang ke Disducapil difasilitasi oknum tertentu guna kepentingan pemilu 2019 yang sudah semakin dekat.
Kepala Disdukcapil Kabupaten TTS, Samuel Fallo membenarkan adanya oknum caleg yang memfasilitasi masyarakat untuk datang secara berkelompok guna mengurus e-KTP.
Bahkan ada oknum Caleg yang terang-terangan meminta kepada Samuel untuk diberikan "keistimewaan" dalam pelayanan. Namun sayang, Samuel menolak mentah-mentah permintaan tersebut.
" Kakak ini antrean panjang karena ada oknum yang datang fasilitasi mereka. Sewa oto, atur makan, mungkin juga ada imbalan lainnya untuk mengurus e-KTP.
Tujuannya jelas, ini moment politik pasti untuk meraih suara. Kita tidak salahkan, tetapi harus ingat, ini kantor pelayanan publik tidak ada yang istimewah ko mau jalur khusus. Datang dan antre ikut prosedur," tegas Samuel.
Samuel mulai kesal lantaran di tengah genjotnya aksi jemput bola ke desa, antrean tetap saja panjang di kantor Disdukcapil. Padahal, beberapa masyarakat yang datang mengantre berasal dari desa yang sudah dilayani jemput bola. Menjadi pertanyaan, ke mana mereka saat pelayanan jemput bola?
Selain itu, Samuel juga menaruh curiga dengan tinggi permohonan pencetak e-KTP dengan alasan e-KTP hilang. Oleh sebab itu, pihak Disdukcapil selektif dalam melayani masyarakat yang mengaku e-KTP nya hilang tetapi dompet ada.
" Ini jadi Fenomena politik, dimana saat ini masyarakat yang mengaku KTP nya hilang cukup banyak. Bahkan ada yang belum sampai dua Minggu kita kasih e-KTP nya sudah hilang.
Ada juga yang lucu, KTP nya hilang tetapi dompetnya ada. Jadi saya buat kebijakan, yang KTP nya hilang dimana dua Minggu kita serahkan tidak kita layani. Nanti saja habis pemilu baru kita cetak," ujarnya.
Samuel memastikan pelayanan e-KTP akan kembali normal pasca pelaksanaan pemilu mendatang. Ia mengaku, fenomena yang sama juga terjadi menjelang pelaksanaan Pilkada TTS 2018.
" Waktu mau Pilkada TTS juga sama seperti saat ini, antrean membludak. Nanti juga habis pemilu normal lagi. Saya berani jamin itu," pungkasnya.(*)
Masyarakat sedang mengantre di kantor Disdukcapil Kabupaten TTS guna pembuatan e-KTP