Relawan Peduli Kemanusiaan Dampingi Penderita Kanker Hingga Akhir Hayat di RSUD W.Z Johannes, Kupang
Para relawan yang tergabung dalam relawan peduli kemanusiaan turut mengantarkan jenazah Marci sampai ke rumah duka.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso

Relawan Peduli Kemanusiaan Dampingi Penderita Kanker Hingga Akhir Hayat
POS-KUPANG.COM| SOE -- Relawan peduli kemanusiaan di antaranya, Pemuda TTS, TTS Adil dan Relawan Gerakan Seribu (Geser) mendampingi Marci Isu (34) penderita kanker ganas yang menyerang bahu kanannya hingga akhir hayatnya, Kamis (21/3/2019) pagi di ruang cempaka, RSUD W.Z Johannes, Kupang.
Usai dimandikan dan disuntik formalin, dengan menggunakan mobil ambulance, jenazah Marci dibawa menuju rumah duka di Desa Lakat, Kecamatan Kuatnana.
Para relawan yang tergabung dalam relawan peduli kemanusiaan turut mengantarkan jenazah Marci sampai ke rumah duka.
Sesampainya di rumah duka, jenazah Marci diterima oleh sang ibu tercinta, Yuliana Bel dengan berlinang air mata. Dirinya tak kuasa melihat anak ke lima dari enam bersaudara tersebut sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Tak hanya harus merelakan kepergian sang anak, cucu dalam kandungan Marci yang sudah menginjak usia kehamilan delapan bulan pun harus "pergi" sebelum sempat dilahirkan.
• Buaya Gigit Paha Pemuda Kobalima
• Ini Harapan Camat Kobalima Timur dan Warganya Terkait Jalan Sudah Sabuk Merah Putus
• Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 22 Maret 2019, Taurus Alami Keberuntungan, Zodiak Lain?
Kepada POS-KUPANG.COM, Relawan TTS Adil, Sepri Natonis mengatakan, perjuangan mendampingi Marci sudah dilakukan saat masih dirawat di RSUD Soe.
Secara sukarela, para relawan peduli kemanusiaan mengumpulkan uang untuk membantu Marci agar bisa mendapatkan perawatan medis guna melawan penyakit kanker yang menggerogoti bahu kanannya.
Tiga hari dirawat di RSUD Soe, Marci dirujuk ke RSUD W.Z. Johannes Kupang guna dilakukan operasi guna menyelamatkan nyawa bayi yang sedang dikandung Marci dan mengangkat kanker dari bahu Marci.
Penderitaan yang dialami Marci sampai ke telinga Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat langsung memerintahkan dokter di RSUD W. Z Johannes Kupang guna membentuk tim untuk menanggani Marci.
Setelah tim terbentuk, langkah pertama yang hendak diambil adalah melakukan operasi Caesar guna menyelamatkan nyawa sang bayi yang belum diketahui jenis kelaminnya tersebut.
Namun sayangnya, karena HB Marci rendah langkah operasi tak kunjung dilakukan dan bayi dalam kandungan Marci keburu meninggal pada Kamis (21/3/2019) sekitar pukul 07. 45 Wita.
Berselang dua jam, atau sekitar pukul 09.45 WITA, giliran Marci yang harus pergi menyusul sang bayi.
"Seharusnya operasi ceaser dilakukan pada Senin lalu, tetapi karena HB Marci rendah sehingga operasi tak kunjung terlaksana. Dokter sudah mencoba menaikan Hb Marci dengan melakukan transfusi darah hingga 7 kantong tetapi tak berbuah hasil yang memuaskan," ungkap Sepri didampingi, Relawan Geser, Antoneta Uki, Pemuda TTS, Eli Neonufa dan Yuptan Banunaek serta Relawan Peduli Kemanusiaan, Ruth Agnes bunga.
• Tampil Memukau, 3 Wakil NTT Lolos ke Babak Grand Final The Voice Indonesia. Satu Wakil Tak Lolos!
• Vanessa Angel Semakin Kurus, Menangis Saat Dijenguk Nicky Tirta, Ini Yang Terjadi
• Renungan Jumat: Jangan Kamu Membunuh Diri Kalian Walaa Taqtulu Anfusakum