UMKM Didorong untuk Akses Pasar Digital

Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT (KPw BI) dan Bank Pembangunan Daerah NTT ( Bank NTT ) menyelenggarakan Bakumpul UMKM Manuju Online

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Kepala KPw BI Provinsi NTT, Naek Tigor Sinaga 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT (KPw BI) dan Bank Pembangunan Daerah NTT ( Bank NTT ) menyelenggarakan Bakumpul UMKM Manuju Online yang merupakan sosialisasi dan pelatihan terkait pasar digital (e-commerce) kepada pelaku UMKM di Pulau Sumba, beberapa waktu lalu.

Kegiatan yang dilakukan di Aula Kantor Bupati Sumba Barat tersebut merupakan tindaklanjut penandatanganan perjanjian kerjasama KPw BI NTT dengan Bank NTT dalam rangka mendorong digitalisasi UMKM di NTT.

Pada pelaksanaannya, pelatihan dan fasilitasi akses pasar digital dibantu oleh pelaku e-commerce seperti Bukalapak.

91 Kali Bobol ATM, Ramyadjie Priambodo Dapat Rp 300 Juta

Melalui rilis yang diterima, Selasa (19/3/2019), Kepala KPw BI Provinsi NTT, Naek Tigor Sinaga pada sambutannya, menjelaskan kegiatan tersebut sejalan dengan visi Bank Indonesia yaitu untuk Menjadi Bank Sentral yang berkontribusi secara nyata terhadap perekonomian Indonesia dan terbaik diantara negara emerging markets.

Selanjutnya, Bank Indonesia telah menyusun 12 program strategis yang salah satunya terkait dengan memperkuat Kebijakan untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan digital.

Lama Buat Pesanan, Penjual Pecel Lele Dikeroyok Pembeli

Pengembangan ekonomi digital salah satunya dilakukan dengan mendorong pelaku UMKM untuk mengakses pasar online (digital) dan bertransaksi secara online.

"Melalui hal tersebut tentu saja akses pasar dapat lebih luas sehingga barang yang diproduksi di Pulau Sumba dapat dipasarkan atau diakses hingga ke Pulau atau Provinsi lain," tuturnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia, transaksi E-Commerce dalam negeri mencapai Rp11-13triliun per bulan dan transaksi tersebut terus meningkat tiap waktunya.

Bupati Sumba Barat, Drs. Agustinus Niga Dapawole, menyambut baik kegiatan yang dilakukan.

Ia mendorong agar UMKM mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi agar mendapatkan manfaat dari transformasi digital khususnya terkait fasilitas pemasaran.

Ia menambahkan, saat ini masih terdapat beberapa masalah utama dalam pengembangan UMKM di Pulau Sumba yaitu pemahaman terhadap teknologi, pengembangan SDM, akses pasar dan permodalan.

"Diharapkan pengembangan kapasitas UMKM yang dilakukan ini dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi," ujarnya.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sosialisasi dan pelatihan teknis tekait
e-commerce oleh narasumber dari Bukalapak.

Bakumpul UMKM Manuju Online di Pulau Sumba merupakan yang pertama dari empat rencana pelatihan yang akan dilakukan di tahun 2019.

Acara seperti ini selanjutnya akan dilakukan di Pulau Timor tepatnya di Atambua, dan dua kali di Pulau Flores yaitu di Labuan Bajo dan di Maumere. Adapun Rangkaian sosialisasi tersebut akan berpuncak pada September di Kupang dimana akan dilakukan kegiatan UMKM GO ONLINE yang merupakan fasilitasi pasar digital kepada pelaku UMKM.

Pada kesempatan tersebut UMKM akan didorong untuk mengakses pasar digital hingga dapat melakukan komunikasi dan transaksi secara online. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved