Beredar Rumor Raja Salman Bersitegang dengan Putra Mahkota MBS, Diduga Ini Pemicunya

Beredar Rumor Raja Salman bersitegang dengan Putra Mahkota MBS, Diduga Ini Pemicunya

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/AFP/SPA/Bandar Al-Jaloud
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kiri) berbicara dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz di Istana Diriya di Riyadh selama KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Minggu (9/12/2018). 

Beredar Rumor Raja Salman bersitegang dengan Putra Mahkota MBS, Diduga Ini Pemicunya

POS-KUPANG.COM | RIYADH - Sebuah rumor tidak sedap berkembang di Arab Saudi di mana Raja Salman bersitegang dengan pewarisnya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman ( MBS).

Keduanya diyakini tidak sepakat dalam beberapa isu kebijakan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Terutama perang di Yaman.

Kepala PLN ULP SoE Berjanji Senin Meteran Listrik Warga Oebobo Sudah Terpasang

Ketegangan itu terbangun sejak Saudi direpotkan dengan sorotan internasional terkait pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2 Oktober lalu.

Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) menyebut perintah untuk membunuh jurnalis berusia 59 tahun itu datang dari MBS. Namun dilansir The Guardian Selasa (5/3/2019), ketegangan meningkat secara dramatis ketika Raja Salman berkunjung ke Mesir pada akhir Februari lalu.

Polri Sebut Hari Ini Andi Arief Mulai Rehabilitasi di BNN Jakarta

Oleh penasihatnya mengutip sumber internal, Raja Salman mendapat peringatan bahwa terdapat usaha upaya untuk melawannya. Karena ancaman yang muncul, sebuah tim keamanan baru berisi 30 orang kepercayaannya dari Kementerian Dalam Negeri Saudi didatangkan untuk menggantikan tim lama.

Sumber mengungkapkan, langkah cepat itu dilakukan menyusul kekhawatiran bahwa beberapa anggota tim keamanan lama merupakan orang kepercayaan MBS.

Penasihat Raja Salman juga dikabarkan tidak menggunakan personel keamanan Mesir ketika dia mengunjungi Negeri "Piramida" tersebut.

Friksi ayah dan anak itu meruncing setelah MBS tidak berada dalam daftar pejabat yang dikirim untuk menyambut kepulangan Raja Salman.

Selain itu selama Raja Salman melakukan kunjungan, MBS yang bertindak sebagai "wakil raja" melakukan dua pergantian utama. Pergantian itu antara lain melantik Putri Reema binti Bandar bin Sultan sebagai Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat (AS).

Sementara Duta Besar Saudi untuk AS yang lama, Khalid bin Salman sekaligus adik MBS, didapuk untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Meski pergantian terhitung lumrah, sumber menyatakan perubahan itu dibuat tanpa sepengetahuan Raja Salman yang kemudian dibuat marah. Sebab, dia menilai MBS terlalu dini memindahkan adiknya ke posisi yang lebih senior setelah mengetahui perubahan itu melalui tayangan televisi.

Selain itu, dalam dekrit yang dikeluarkan 23 Februari, yang bertandatangan bukanlah Raja Salman, melainkan "Wakil Raja".

Pakar memercayai, gelar "Wakil Raja" yang ada dalam dekrit kerajaan itu tidak digunakan selama beberapa dekade terakhir.

Juru bicara Kedubes Saudi di Washington mengatakan, lumrah ketika Raja Salman mendelegasikan perintah kerajaan kepada MBS yang notabene adalah Putra Mahkota.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved