Estimasi Nilai Rp 3 Miliar, KPK Sita Rumah dan Tanah Seorang Kasatker Proyek SPAM PUPR

Estimasi Nilai Rp 3 Miliar, KPK Sita Rumah dan Tanah Seorang Kasatker Proyek SPAM PUPR

Editor: Kanis Jehola
DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com
Komisi Pemberantasan Korupsi 

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) menyita rumah dan tanah milik seorang kepala satuan kerja ( Kasatker ) proyek pembangunan sistem penyediaan air minum ( SPAM ) Kementerian PUPR.

Penyitaan tersebut terkait kepentingan penanganan kasus dugaan suap proyek pembangunan SPAM Kementerian PUPR.

"Kemarin, penyidik telah lakukan penyitaan rumah dan tanah seorang Kasatker di Kementerian PUPR di Taman Andalusia, Sentul City, dengan estimasi nilai Rp 3 miliar," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (26/2/2019).

Renungan Kristen Protestan, 27 Februari 2019: Miliki Iman yang Dinamis dan Inovatif Jangan Kamatek

Selain itu, KPK juga menerima penyerahan uang dari 55 pejabat pembuat komitmen proyek SPAM Kementerian PUPR.

Adapun nilai totalnya sekitar Rp 20,4 miliar, 148.500 dollar Amerika Serikat dan 28.100 dollar Singapura.

"Kami hargai pengembalian uang ini, yang berikutnya disita dan dimasukan dalam berkas penanganan perkara yang sedang berjalan," ujarnya.

Renungan Harian Katolik, 27 Februari 2019: Menjadi Sahabat Seperjuangan, Markus 9:38-40

Dalam kasus ini, KPK menetapkan delapan orang sebagai tersangka. Empat tersangka yang diduga memberi suap adalah Direktur Utama PT Wijaya Kusuma Emindo (WKE) Budi Suharto; Direktur PT WKE Lily Sundarsih, dan dua Direktur PT Tashida Sejahtera Perkara (TSP) bernama Irene Irma serta Yuliana Enganita Dibyo.

Empat tersangka yang diduga penerima suap adalah Kepala Satuan Kerja (Kasatker) SPAM Strategis Lampung Anggiat Partunggul Nahat Simaremare; PPK SPAM Katulampa Meina Woro Kustinah, Kasatker SPAM Darurat Teuku Moch Nazar dan PPK SPAM Toba 1 Donny Sofyan Arifin.

Anggiat, Meina, Nazar dan Donny diduga menerima suap untuk mengatur lelang terkait dengan proyek pembangunan SPAM tahun anggaran 2017-2018 di Umbulan 3, Lampung, Toba 1, dan Katulampa.

Dua proyek lainnya adalah pengadaan pipa High Density Polyethylene (HDPE) di Bekasi dan daerah bencana di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah. Lelang diduga diatur sedemikian rupa agar dimenangkan oleh PT WKE dan PT TSP. PT WKE dan PT TSP diminta memberikan fee 10 persen dari nilai proyek.

Fee tersebut kemudian dibagi 7 persen untuk kepala Satker dan 3 persen untuk PPK. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved