Kasus DBD di Kota Kupang - Satu Pasien Meninggal

Kasus DBD di Kota Kupang telah mencapai 427 kasus. Dari jumlah kasus tersebut ada satu penderita meninggal dunia.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Pasien DBD berusia empat tahun di Sumba Timur Meninggal Dunia 

Kasus DBD di Kota Kupang - Satu Pasien Meninggal

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM | KUPANG- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Kupang telah mencapai 427 kasus. Dari jumlah kasus tersebut ada satu penderita meninggal dunia.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, dr. Ari Wijana, M.Si ,Jumat (22/2/2019).
Menurut Ari, semenjak Januari 2019, kasus DBD di Kota Kupang mencapai 427 kasus. Dari jumlah itu ada satu penderita DBD yang meninggal.

"Pasien yang meninggal itu adalah pasien yang berdomisili di Maulafa dan sebelumnya dirawat di RS .Leona dan dirujuk ke RSU. Prof. WZ. Johannes. Namun, pada 13 Februari 2019 lalu, pasien itu meninggal," kata Ari.

DBD Sudah Menelan 12 Nyawa Rakyat Sumba Timur

DBD Menyebar ke Wilayah Utara TTU, Masyarakat Diminta Waspada

Dijelaskan Ari, pasien itu meninggal pada 13 Februari 2019 lalu dan baru disimpulkan bahwa pasien itu adalah pasien DBD pada tanggal 15 Februari 2019.

"Jadi pasiennya meninggal pada 13 Februari 2019, kemudian kita simpulkan pada tanggal 15 Februari 2019, bahwa korban meninggal itu positif DBD. Setelah meninggal kita cek dan telusuri identitasnya ternyata orang tuanya di Kefamenanu, Kabupaten TTU, sehingga jenazahnya langsung dibawa ke Kefamenanu," kata Ari.

Dikatakan Ari, kejadian itu akan menjadi bagian yang akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang. Pasalnya, berbagai kegiatan telah dilakukan tapi masih ada kasus ,bahkan ada yang meninggal dunia.

Terkait status KLB DBD di Kota Kupang, ia mengatakan, saat ini pihaknya sementara mengkaji dan apabila dilihat dari siklus kejadian harian, maka pada saat ini jumlah kasus menunjukkan trend menurun.

"Pada saat pernyataan KLB posisi kasus DBD maksimal 27 kasus dan minimal 20 kasus per hari. Sekarang posisi kasus maksimal 11 kasus dan minimal 4 kasus , sehingga trend kasus turun per hari, namun secara akumunltaif pada Desember 2019 pasti naik," demikian Ari.

Membasmi Nyamuk DBD, TNI Bersama Warga di Tiga Kelurahan di Sumba Timur Lakukan Jumat Bersih

Penderita DBD di TTU Capai 66 Kasus, Ini yang Dilakukan Dinas Kesehatan

Ari mengungkapkan, kondisi itu akan menjadi telaahan dan masukan ke walikota sehingga bisa mengambil kebijakan terkait KLB. "Tergantung pada kurva kasus sehingga kita selalu evaluasi tiap dua minggu. Kita tetap lakukan upaya pencegahan kasus sehingga jumlah kasus bisa ditekan termasuk kematian," ujar Ari.

Dia berharap, masyarakat terus waspada dan menjaga kebersihan lingkungan . "Tolong jika ada anak yang suhu tubuhnya panas, jangan tunggu sampai tiga hari baru bawa untuk periksa. Kalau anak panas langsung dibawa ke puskesmas atau rumah sakit agar ditangani, apabila ada gejala DBD, maka akan ditangani secara intensif," ujarnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved