Gunung Bromo Erupsi, Ini Penjelasan PVMBG

Gunung Bromo dilaporkan kembali alami erupsi pada hari ini, Selasa (19/2/2019) pagi. Ini penjelasan PVMBG

Editor: Adiana Ahmad
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI
Status Gunung Bromo hingga kini waspada, dengan aktivitas vulkanik terus fluktuatif. 

Gunung Bromo Erupsi, Ini Penjelasan PVMBG 

POS-KUPANG.COM-  Gunung Bromo dilaporkan kembali alami erupsi pada hari ini, Selasa (19/2/2019) pagi.

PVMBG menjelaskan, tinggi kolom abu teramati 600 meter di atas puncak ( 2.929 meter di atas permukaan laut).

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani,  kolom abu teramati berwarna putih hingga coklat dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal condong ke arah barat dan barat daya. 

"Berdasarkan rekaman dari seismograf di pos pemantau, gempa hembusan terekam berupa tremor terus menerus dengan amplitudo 0,5-1mm dominan 1mm," imbuhnya.

Saat ini, tingkat aktivitas Gunung Bromo masih berada di Level II (WASPADA). 

Abu Erupsi Gunung Bromo Bergerak ke Arah Barat - Barat Daya

Bendera Raksasa Dibentangkan di Kaldera Gunung Bromo

PVMBG mengimbau kepada masyarakat sekitar Gunung Bromo, pengunjung, wisatawan, maupun pendaki agar tidak memasuki kawasan kawah aktif Gunung Bromo dalam radius 1 kilo meter.

Mengutip dari situs resmi PVMBG, letusan atau peningkatan kegiatan vulkanik Gunung api Bromo mulai tercatat sejak tahun 1804.

Erupsinya dapat berlangsung pendek yaitu beberapa hari saja (contoh : 12 - 14 Juni 1860) tetapi dapat pula berlangsung satu bulan atau lebih secara terus menerus.

Daur erupsi Gunungapi Bromo tidak menentu yaitu masa istirahat terpendek kurang dari satu tahun sedangkan masa istirahat terpanjang 16 tahun.

Berikut ini daftar Letusan Gunung Bromo Sejak tahun 1972

1. Tahun 1972:

26 Januari,diawali dengan terdengarnya suara gemuruh dari dalam bumi, kemudian disusul oleh munculnya tiang asap yang warnanya agak gelap. Hujan terus menerus dari 26 Januari - 13 Pebruari, selanjutnya hujan abu turun kadang-kadang saja.

2.Tahun 1980:

Hembusan asap selama 1 - 2 hari saja, kemudian diikuti oleh suara dentuman dan lemparan material gunungapi pijar ke udara.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved