Ini Penjelasan Keluarga Atas Kematian Antonius Yang Tertimbun Longsor

Ternyata sebelum tewas tertimbun longsor, Antonius sempat sarapan bersama menantu

Penulis: Aris Ninu | Editor: Adiana Ahmad
POLRES MANGGARAI/ DOK.
EVAKUASI KORBAN LONGSOR DI KABUPATEN MANGGARAI 

Ini Penjelasan Keluarga Atas Kematian Antonius Yang Tertimbun Longsor

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu

POS-KUPANG.COM |RUTENG- Kematian Antonius Bikir akibat tertimbun longsor  mengagetkan keluarga. Pasalnya, sebelum ke kebun, lokasi tempat korban meninggal dunia tertimbun longsor, korban sempat sarapan bersama menantunya.

Kerabat korban,  Viktoria Banut (60), menuturkan, Antonius keluar dari rumah sejak Senin (4/2/2019). Sebelum ke kebun Korban sempat sarapan bersama menantunya.

Vikotoria mengatakan, pada Selasa (5/2/2019), ada yang menelepon meminta bantuan korban sebagai pawang hujan.

Empat Kepala Keluarga Korban Longsor Hidup Terlantar

Keluarga Korban Longsor di Hale Temui  Pemilik Lahan di Polres  Sikka

Sekira pukul 08.00 wita anggota keluarga korban bernama Ten mencari korban ke kebun dan bertemu dengan korban lalu menceritakan tujuan kedatangannya.

Ten menjelaskan kalau ada yang meminta bantuan dari Ruteng. Korban menjawabnya saat itu untuk menunggu sore hari karena saat itu korban masih  ke Bung, Desa Bulan, Kecamatan, Ruteng.

Namun pada pukul 10.00 wita, ketika Ten pergi lagi ke kebun guna memastikan jawaban korban ternyata korban tidak ada kebun.

Ten hanya melihat alat kerja berupa 1 batang linggis, skop 1 buah. Ten pun pulang karena tidak bertemu dengan korban.

Kapolres Manggarai, AKBP Cliffry Steiny Lapian, SIK melalui Kasubag Humas Polres Manggarai, Ipda Daniel Djihu kepada wartawan di Ruteng menjelaskan, sesuai keterangan dari kerabat korban bernama Viktoria, korban sempat sarapan di rumah menantunya sebelum ke kebun.  

“Anak mantu korban Reneldis Naul mengaku benar pada saat itu dia memanggil korban untuk sarapan sebelum ke kebun. Korban pun sarapan dan memberitahukan anak mantunya kalau ia mau ke kebun untuk bekerja di sawah,” ujar Daniel dalam releasenya kepada wartawan, Sabtu (9/2/2019) pagi.

 Daniel mengemukakan, sesuai pengakuan Aleksius Gun alias Aleks yang juga adik kandung korban pada  Senin (4/2/2019) sekira pukul 16.00 Wita saat Ten melintasi TKP untuk memindahkan ternak sapinya, korban tidak ada di TKP.  Saat itu belum terjadi longsor.

BREAKING NEWS: Antonius Bikir Tewas Tertimbun Longsor di Lingko Longos Kabupaten Manggara

Pasca Lokasi Digerus Longsor, Siswa SD Tunas Harapan Kupang Kembali Bersekolah

Namun, kata Aleksius,  pada Selasa (5/2/2019) sekitar pukul 08.00 Wita ketika dirinya melintas di sekitar TKP untuk memindahkan ternak, ia melihat ada tanah longsor.

 “Saat itu Aleks hanya lihat dari jarak40 meter dan tidak mendekati TKP,”  kata Daniel.

Sementara itu, keterangan dari Maria Josiana Luju alias Meri yang adalah anak kandung korban,  pada Jumat (8/2/2019) sekira pukul 08.00 Wita,  ketika dirinya  ke kebun  ia melihat ada air minum dengan jarak  sekitar 25 meter dari TKP.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved