Tiga Rumah Sakit di Waingapu Tangani 220 Pasien DBD, Empat Diantaranya Meninggal Dunia
Tiga Rumah Sakit di Waingapu Tangani 220 Pasien DBD, Empat Diantaranya Meninggal Dunia
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
Tiga Rumah Sakit di Waingapu Tangani 220 Pasien DBD, Empat Diantaranya Meninggal Dunia
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Sebanyak tiga Rumah Sakit di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT sejak Januari hingga Februari 2019 menangani 220 pasien DBD. Dari jumlah tersebut, 4 orang meninggal dunia.
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Dr. Lely Harakai, M.Kes kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (2/2/2019) menjelaskan, pasien yang positif DBD yang dirawat di RSUD dari tanggal 1 Januari 2019 sampai tanggal 1 Frebuari 2019 sebanyak 96 orang pasien DBD, namun pada tanggal 2 Februari 2019 sebanyak 5 pasien yang baru masuk sehingga bertambah menjadi 101 pasien terhitung sejak tanggal 1 Januari 2019 sampai 2 Frebuari 2019.
Dr. Lely mengatakan dari 101 pasien DBD yang ditangani di RSUD tersebut, 3 di antaranya meninggal dunia.
• Di Semarang, Erick Thohir Pamerkan Kesuksesan Asian Games, Ini Pesannya untuk Kaum Muda
Direktur RSK Lindimara Dr. Alhairani K L M Mesa juga kepada POS-KUPANG.COM menjelaskan sepanjang tahun 2019 terhitung sejak dari tanggal 1 Januari 2019 sampai 1 Frebuari 2019 sebanyak 43 pasien yang ditangani pihak RSK Lindimara, namun tanggal 2 Frebuari 2019 pasien yang masuk baru sebanyak 3 orang, sehingga bertambah menjadi 46 pasien terhitung sejak tanggal 1 Januari 2019 sampai 2 Frebuari 2019.
• Populasi Komodo di NTT Hingga 2018 Berjumlah 2.897 Ekor
Dr. Alhairani juga menjelaskan dari 46 tersebut satu diantaranya nyawanya tak bisa tertolong alias meninggal dunia.
Direktur RSU Imanuel Waingapu, Dr. Danny Christian kepada POS-KUPANG.COM juga menjelaskan sepanjang tahun 2019 terhitung sejak dari tanggal 1 Januari 2019 sampai 1 Frebuari 2019 sebanyak 67 pasien yang positif DBD yang dirawat di RSU Imanuel.
Namun pada hari Sabtu (2/2/2019) pasien DBD yang baru masuk sebanyak 6 orang, sehingga total keseluruhan padien DBD yang dirawat di RSU tersebut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2019 sampai 2 Frebuari 2019 sebanyak 73 pasien DBD.
"Semua selamat, ada beberapa kasus sudah sampai perdarahan spontan dari saluran cerna (Hematochezia) dan perdarahan dari hidung (Epistaksis) tetapi semua akhirnya membaik dan bisa pulang dengan sehat. Belum ada satu pun yang meninggal di RSU Imanuel,"ungkap Dr. Danny. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)