Gubernur Viktor Laikodat : Dana Desa Bisa Dicairkan Jika Bumdes Miliki Minimal Satu Komoditi
Viktor Laiskodat meminta seluruh Desa harus memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dengan minimal satu Komoditi yang dihasilkan
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Gubernur Viktor Tegaskan, Dana Desa Bisa Dicairkan Jika Bumdes Miliki Minimal Satu Komoditi
POS-KUPANG.COM|SOE –- Gubernur NTT, Viktor Laiskodat meminta seluruh Desa harus memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dengan minimal satu Komoditi yang dihasilkan. Hal ini akan menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi guna pencairan dana desa.
"Saya wajibkan satu desa harus punya satu Komoditi unggulan yang dihasilkan Bumdes. Soal pasar akan kita disain di dalam NTT. Seluruh pejabat daerah, pengusaha, pemilih toko, restaurant kita wajibkan untuk beli hasil Bumdes tersebut. Tidak peduli bagus atau tidak, enak atau tidak, pokoknya harus beli. Kita harus belajar dari Jepang bagaimana pasca perang dunia ke II mereka membangun ekonominya dengan menjadikan produk dalam negeri sebagai tuan di negeranya. Tidak peduli bagus atau tidak, yang penting produksi sendiri kita harus gunakan," tegas Viktor dalam acara tatap muka bersama para kepala OPD, anggota DPRD, camat dan kepala desa se Kabupaten TTS, Senin (28 /1/2019) malam di aula mutis.
• Mau Tahun Tiga Tim Terbaik Eropa Versi Guardiola ?
• Polisi Selidiki Pembuat dan Penyebar Isu Hoax Tsunami di Mbay
• Polda Jatim Jadwalkan Pemanggilan Pria Teman Kencan Artis VA
Hal ini dimaksudkan Gubernur Viktor, agar pertumbuhan ekonomi di propinsi NTT bisa meningkat. Karena uang yang ada di dalam daerah NTT tidak terbang keluar daerah melainkan berputar di dalam NTT. Selama ini yang terjadi, uang di dalam daerah selalu terbang ke keluar karena seluruh mayoritas produk yang dikonsumsi berasal dari daerah NTT.
"Saya berharap TTS bisa menghasilkan jus advokat dab jus jeruk sendiri sehingga minuman kaleng yang lain tidak perlu masuk NTT Lagi. Kalau TTS mampu, saya wajibkan seluruh OPD, pengusaha dan restoran untuk beli sehingga uangnya tidak perlu terbang keluar tetapi berputar terus di NTT. Dengan begitu pertumbuhan ekonomi kita bisa di atas 7%," tegas Viktor.
Mirisnya, beberapa Desa yang ditemui pos kupang mengaku Bumdes yang terbentuk masih mandul alias belum mampu menghasilkan apa-apa.
• BREAKING NEWS: Pendiri Harian Umum POS KUPANG itu Telah Pergi untuk Selamanya
Bumdes Desa Oof, Kecamatan Kuatnana misalnya, pasca terbentuk, hingga saat ini badan pengurusnya pun belum mendapatkan pelatihan pengelolaan Bumdes.
"Kami punya Bumdes sudah ada tetapi pengurusnya belum ikut pelatihan sehingga belum ada Komoditi yang kami hasilkan atau pasarkan," ungkap Kades Oof, Yeremias Niko Bety kepada pos kupang, Selasa ( 29/1/2019) pagi di Kota Soe.
• Target Tottenham Bukan Trofi ! Finis Empat Besar
• Om Damy Godho Dimata Pemred POS Kupang, Dion DB Putra
Jika Di Desa O'of sudah terbentuk Bumdes, maka lain lagi dengan Desa Maunum Niki-niki. Hingga saat ini Desa tersebut belum memiliki Bumdes sama sekali. Sang Kepala Desa, Paulus Kause mengatakan, Dirinya baru berencana membentuk Bumdes tahun ini.
"Kami belum ada Bumdes kakak, sehingga belum ada yang kami hasilkan dari Bumdes. Rencana tahun ini baru mau buat Bumdes. Nanti baru satu kali untuk pelatihan pengurusnya," ujar Paulus. (Laporan Reporter Pos-kupang.com, Dion Kota)