Berita Kota Kupang Terkini
Kualitas Pendidikan Rendah ! Pemkot Kupang Anggarkan 6 Miliar untuk Seragam Sekolah
Rencana pengadaan seragam sekolah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang untuk siswa SMP, SD, dan TKK di Kota Kupang menelan anggaran Rp. 6 miliar.
Penulis: Lamawuran | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Rencana pengadaan seragam sekolah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang untuk siswa SMP, SD, dan TKK di Kota Kupang menelan anggaran Rp. 6 miliar.
Rencana ini menuai tanggapan dari anggota DPRD Kota Kupang. Yuvensius Tukung, Sekretaris Komisi IV, mengajak Pemkot Kupang harus realistis melihat persoalan pendidikan di Ibukota Provinsi ini.
"Kita harus realistis bahwa kualitas pendidikan kita berada pada urutan ke-18 dari 22 kabupaten/kota di NTT. Pertanyaannya, bagaimana merubah posisi ini? Apakah program pengadaan seragam ini ada korelasinya? Ini tidak ada titik temu," katanya kepada POS-KUPANG.COM di gedung Dewan Kota, Rabu (9/1/2019).
Dia mengatakan, Pemkot Kupang harus memikirkan posisi Kota Kupang sebagai ibukota provinsi.
"Sebuah Ibukota provinsi dengan kualitas pendidikan yang rendah. Jadi pengadaan seragam itu bukanlah hal yang urgen," ujarnya.
Jauh lebih baik, lanjutnya, dilakukan pengadaan komputer untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar.
"Apalagi di era yang sedemikian maju ini, siswa membutuhkan komputer untuk belajar dan mengerjakan soal ujian," jelasnya.
Karena itu, yang dia harap ke depan Pemkot Kupang bisa memerhatikan hal-hal yang menurutnya substansial dalam pendidikan.
"Apalagi, gaji guru honorer juga masih kecil. Ada yang Rp. 300 ribu dan Rp. 500 ribu. Bandingkan dengan guru yang diangkat Pemkot yang gajinya sesuai standar UMP," katanya.
Selain beberapa persoalan itu, katanya, semangat awal yang dihembuskan terkait pengadaan seragam ini adalah bentuk perhatian terhadap siswa yang kurang mampu.
• Araksi Sayangkan Sikap Kadis PKAD TTS, Kenapa Ya?
• Selingkuh Oknum Dosen di Kupang, Anak Curiga Belakangan Ini Ayahnya Sering Pulang Malam
"Dengan begitu, artinya kita lalu berasumsi bahwa semua siswa tidak mampu," terangnya.
Dia menjelaskan, anggaran sebesar Rp. 6 miliar itu akhirnya diterima dengan pertimbangan dua kebutuhan yang harus diakomodir.
"Ada dua substansi yang kami masukkan, yakni ada anggaran sebesar Rp. 2,5 miliar. Dengan pembagian, Rp. 2 miliar untuk pengadaan komputer, dan Rp. 500 juta untuk pelatihan dan peningkatan kualitas guru," ujarnya. (*)