Berita Kabupaten Lembata Terkini

Longsor Menutup Badan Jalan, Transportasi ke Kecamatan Nagawutun dan Wulandoni Lumpuh

Akibat longsor, transportasi dari Lewoleba ke Kecamatan Wulandoni dan Kecamatan Nagawutun, di Kabupaten Lembata, NTT, masih lumpuh

Penulis: Frans Krowin | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Frans Krowin
Excavator ini sedang menggusur tanah longsor di Lamalewar, Desa Ile Boli, Kecamatan Nagawutun, Kabupaten Lembata, Sabtu (29/12/2018). 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Hingga saat ini, transportasi dari Lewoleba ke dua kecamatan, yakni Kecamatan Wulandoni dan Nagawutun, di Kabupaten Lembata, NTT, masih lumpuh. Ini terjadi karena longsoran terjadi di beberapa lokasi baru yang menutup akses ke dua wilayah tersebut.

Salah satu lokasi longsoran itu adalah pada ruas jalan jalur tengah, Lewoleba- Paubokol-Uruor-Udak-Lewuka-Lebala. Titik longsoran itu terjadi di antara Desa Paubokol-Uruor. Di tempat itu, tanah longsor menutup badan jalan sehingga tak bisa dilalui kendaraan.

Sementara itu longsoran baru juga terjadi di Lamalewar, Desa Ile Boli. Padahal sebelumnya di tempat itu juga ada longsoran sehingga arus kendaraan praktis tak bisa dilalui kendaraan. Pada Jumat (28/12/2018) mulai pagi hingga malam hari, tak satu pun kendaraan yang melintas di tempat itu.

Kabar Bagi Masyarakat Kota Kupang, Besok Peluncuran Penyalaan Lampu Jalan dan Lampu Hias

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPRP) Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali, membenarkan hal itu, ketika dikonfirmasi POS- KUPANG.COM di kediamannya di Wangatoa, Kelurahan Selandoro, Lewoleba, Sabtu (29/12/2018).

"Sekarang ini dua kecamatan itu yang lumpuh akibat tanah longsor dan banjir besar dalam beberapa hari terakhir. Sedangkan di kecamatan lain aman. Meski transportasi terganggu tapi kami selalu siap untuk menanggulanginya," ujar Paskalis.

Waspadai Penyakit DBD, Sepanjang Tahun 2018, 4 Orang Meninggal Dunia

Dia mengatakan, pada Jumat (28/12/2018) petang, mereka berhasil mengatasi pohon tumbang di Taman Doa Uran's In dan tanah longsor di Lamalewar, Desa Ile Boli. Upaya mengatasi longsoran itu dilakukan hingga malam hari sehingga jalur jalan itu bisa dilalui kendaraan.

Akan tetapi, katanya, pohon tumbang dan longsoran baru lagi, terjadi tak jauh dari tempat tersebut. Akibatnya, ruas jalan itu tertutup oleh material longsoran dan pohon yang tumbang tersebut. Atas masalah itu, ia telah menugaskan tim khusus untuk menangani masalah di lokasi tersebut.

Pada Sabtu (29/12/2018), lanjut Paskalis, pihaknya membagi stafnya dalam tiga tim. Satu tim menangani masalah tanah longsor di jalur tengah, Lewoleba-Paubokol-Uruor-Udak-Lewuka (Desa Belobatang). Tim berikutnya menangani tanah longsor dan ikutannya di ruas jalan Lewoleba-Belang-Lamalewar-Boto-Puor-Wulan doni.

Dan tim ketiga, lanjut Paskalis, menangani ruas jalan alternatif yang menghubungkan Lewoleba-Belang-Belame-Loang dan seterusnya ke desa-desa di Kecamatan Nagawutun. Pada ruas jalan tersebut, ada beberapa titik yang bermasalah sehingga butuh penanganan segera. Tim itu harus mengatasi masalah untuk menormalkan arus transportasi dari dan ke desa-desa itu.

"Apa yang dilakukan ini sebagai bagian dari wujud pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Dan, sebagai instansi teknis, kami punya tugas untuk itu. Memang hal seperti ini merupakan tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah, tapi sebagai instansi teknis kami harus bergandengan tangan untuk mengatasi masalah itu secara bersama," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved