Berita NTT Terkini
Lokalisasi Karang Dempel Ditutup! PSK Ancam Gelar Aksi Bugil Saat Temui Walikota
Kita akan bertemu ke rumah sekaligus saat itu ada open house jadi kami selain selamat tahun baru kami juga lakukan aksi telanjang dan kocok masal
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/KUPANG -- "Kalau saatnya pada1 Januari 2019, lokalisasi itu benar tutup,maka semua PSK akan mendatangi rumah jabatan Walikota Kupang dengan tanpa busana (telanjang)."
Hal ini disampaikan perwakilan PSK usai bertemu dengan DPRD NTT,Jumat (14/12/2018).
Kehadiran mereka di DPRD NTT ingin mengadu keberadaan mereka di lokalisasi dan juga dampak ketika Pemkot Kupang menutup KD.
Mereka didampingi Aliansi mahasiswa dan Front Perjuangan Rakyat. "Ini kami datang bersama teman-teman aliansi perjuangan rakyat. Tadi kami sudah bertemu dengan DPRD dan sampaikan keluhan kami," ujar salah satu PSK.
Dia mengatakan, jika tanggal 1 Januari 2019, lokalisasi ditutup maka mereka akan menemui Walikota Kupang Jefri Riwu Kore dan Wakil Walikota, Herman Man dengan tanpa busana.
• Rumah Diterjang Banjir ! Warga Kelurahan Matawai, Kota Waingapu Minta Pemerintah Bertanggung Jawab
• Hari Korupsi Sedunia ! Puluhan Pegawai Kanwil Dirjen Perbendaharaan NTT Bagikan Bingkisan
"Kita akan bertemu ke rumah sekaligus saat itu ada open house jadi kami selain selamat tahun baru kami juga lakukan aksi telanjang dan kocok masal," ujarnya.
Dia mengatakan, mereka yang ada KD selalu ada pemeriksaan rutin dari Dinkes dan Komisi Penanggulangan AIDS Kota Kupang.
"Kami bersyukur, kami selalu didampingi oleh LSM Peduli AIDS dan juga aktivis.bahkan kita ada pelatihan HAM, serta pendampingan hukum paralegal. Kami ada MoU dengan LBH,karena itu kami juga sudah maju, jadi jangan lihat dari sisi negatif terus terhadap kami," ujarnya.
Wakil Walikota Kupang, dr.Hermanus Man pada acara rapat koordinasi KPAD NTT di Ruang Rapat Gubernur NTT mengatakan, Pemkot Kupang mencabut izin inap di areal lokalisasi."Jadi kita cabut izin menginap di sana, sehingga tidak ada penginapan-penginapan,"kata Hermanus. (*)