Gempa Bumi Flores 1992

Saat Gempa Lari ke Laut tapi Dijemput Tsunami, Kisah Korban Bencana Pantura Flotim 1992

Saat Gempa Lari ke Laut tapi Dijemput Tsunami, Kisah Korban Selamat Bencana Pantura Flotim Tahun 1992

Penulis: Felix Janggu | Editor: Fredrikus Royanto Bau
geomagz.geologi.esdm.go.id
Saat Gempa Lari ke Laut tapi Dijemput Tsunami, Kisah Korban Bencana Pantura Flotim 1992. (Gempa Flores 1992. Foto: Heryadi Rachmat) 

Saat Gempa Lari ke Laut tapi Dijemput Tsunami, Kisah Korban Selamat Bencana Pantura Flotim Tahun 1992

POS-KUPANG.COM - Hendrikus Belang Koten salah satu saksi sejarah bencana Tsunami di Pantura Flores Timur 12 Desember 1992.

Anggota DPRD Flotim ini mengaku masih trauma mengenang peristiwa tragis yang mengubur 16 angota keluarganya di Turubean Kecamatan Tanjung Bunga Flores Timur.

Saat keluarganya tersapu bersih oleh Tsunami di kampung halamannya kala itu, Hendrik berada di Kawaliwu Kecamatan Lewolema Pantura Flotim.

Pol PP Flotim Menduga Ada Istri Dijual Suami Jadi PSK di Larantuka

Seekor Lele Raksasa dengan Panjang 2,68 Meter dan Berat 129 Kg Tertangkap

Lulusan Undana Harus Hadir Sebagai Motor Penggerak Pembangunan

Kawal Imigran Asing, Erwin Wantania Jelaskan Aplikasi Pelaporan Orang Asing

"Saya salah satu korban yang selamat. Saya tidak percaya masih hidup sampai saat ini," cerita Hendrik di Kantor DPRD Flotim Selasa (11/12/2018).

Hendrik mengisahkan hari kejadian, ia sedang menanam jambu mente di sekitar Pantai Kawaliwu. Tiba-tiba bumi bergoyang dan tanah di sekitar dirinya terbelah.

"Tanah terbelah dan dari dalam tanah itu tersembur air. Saya langsung pikir tanah ini akan segera tenggelam dan saya haru lari ke laut," kata Hendrik.

Sementara warga lain sibuk mencari tempat yang aman, Hendrik malah hendak lari ke laut dan mengambil sampan.

"Saya langsung ambil sampan. Baru saja mau dorong ke laut, tiba-tiba air kering dan langsung ada jurang di dalam laut," cerita Hendrik.

Setelah air kering, di depan matanya tiba-tiba ada dinding laut yang begitu tinggi dan menghitam.

Marion Jola Raih Best New Asian Artist Indonesia di MAMA 2018, ini Penampilan Kerennya

KKB Papua Mengaku Wilayahnya Dihujani Bom Udara, TNI Sebut Pengecut Minta Perhatian

Status Hukum Tanah Undana Kupang Belum Inkracht

"Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa menonton, kaki sudah tidak bisa bergerak untuk lari ke darat," kata Hendrik.

Gelombang besar dipenuhi lumpur itu menghempas dirinya. Entah beberapa lama kemudian ia sadar dan mencari keluarga yang lain.

Di Pantura Kecamatan Lewolema saat itu ada dua dusun yang tenggelam yakni Riang Pedang dan satu dusun di Lewobele.

Hendrik yang tinggal di Kampung istrinya di Kawaliwu mendengar kabar kampung halamannya di Turubean Tanjung Bunga habis tersapu.

"Saya dengar orang dari Riangkotek cerita kampung saya habis. Ada dua korban yang cari saya ada di Polres,' kata Hendrik.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved