Berita Kota Kupang Terkini
Lulusan Undana Harus Hadir Sebagai Motor Penggerak Pembangunan
Para lulusan Undana Kupang dengan bekal pengetahuan dan pengalamannya harus menjadi motor penggerak Pembangunan.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si.,Ph.D mengatakan, para lulusan Undana Kupang dengan bekal pengetahuan dan pengalamannya harus menjadi motor penggerak Pembangunan, Selasa (11/12/2018)
"Hari ini sebanyak 597 orang wisudawan telah siap hadir kembali ke tengah-tengah
masyarakat. Hadir untuk menjadi motor penggerak dalam setiap pembangunan dan secara dinamis mampu menyesuaikan diri dengan perubahan," ungkapnya ketika memberikan sambutan dalam Wisuda Magister, Profesi dan Sarjana, Periode Keempat Tahun 2018 di Aula Rektorat Lama Undana Penfui, Kota Kupang
Dijelaskannya, sejak Undana berdiri hingga tahun 2018, Undana telah mewisuda 65.134 oang wisudawan Diploma. Sarjana, Profesi, Magister dan Doktor.
• Kawal Imigran Asing, Erwin Wantania Jelaskan Aplikasi Pelaporan Orang Asing
"Para alumni Undana telah berkiprah diberbagai bidang, menjadi bagian penting dari motor penggerak pembangunan NTT, bahkan pembangunan Nasional. Sepanjang kiprah panjang tersebut, berbagai perubahan telah mampu menempatkan Undana menja
universitas yang memiliki peran penting dalam pembangunan," ujarnya.
• Bibi Dongeng Kembali Tour ke Berbagai Taman Baca di Kota Larantuka
Namun demikian, lanjut Fredrik pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kiprah dalam segala aspek kehidupan.
Selain itu, ia juga mengungkapkan, momentum wisuda merupakan saat bersejarah karena lembaga pendidikan melepas oara wisudawan ke tengah masyarakat.
Namun hal tersebut, kata Fredrik, bukanlah puncak dari pencapaian dalam hidup para wisudawan.
"Hari ini merupakan jembatan emas bagi
untuk melaju pada etape kehidupan berikutnya. Di luar sana, tantangan yang harus dihadapi jauh lebih berat. Di luar sana para
wisudawan harus mampu bersaing di era Industri 4.0 yang mengharuskan kita untuk tidak boleh berhenti belajar. Era Industri
4.0 ditandai bukan oleh kompetensi bidang ilmu yang diraih selama kuliah, melainkan kompetensi belajar secara mandiri," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, Era revolusi Industri 4.0 ditandai oleh banyak perubahan yang mencengangkan. Industri tidak lagi hanya memerlukan bahan baku berupa material, tetapi bahan baku berupa mahadata (big data).
"Untuk mengolahnya tidak lagi memerlukan sekedar pabrik, melainkan komputer dan otomatisasi," katanya.
Menurutnya, banyak pekerjaan zaman sekarang akan hilang, tetapi banyak jenis pekerjaan baru akan tumbuh dan berkembang. Maka dibutuhkan kreativitas dari para alumni.
"Menghadapi perubahan seperti ini, kita dituntut untuk kreatif sebagaimana dikatakan oleh pendiri toko dalam jaringan (daring, online) Alibaba.com, Jack Ma," jelasnya.
Hal lain yang disampaikan Fredrik ialah, pihaknya melakukan penguatan tata kelola yang lebih baik untuk peningkatan layanan kepada mahasiswa yakni meningkatkan status UNDNA dari pola SATKER menjadi pola BLU.
"Melalui Keputusan Menteri Keuangan RI No 166/KMK.05/2017 tertanggal 3 Maret 2017 Undana telalh ditetapkan berstatus sebagai
Universias dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU). Perubahan status ini memungkinkan Undana mengelola keuangannya secara lebih mandiri untuk semain meningkatkan layanan kepada mahasiswa," tegasnya.
Perubahan status itu, lanjut Fredrik, sekaligus merupakan proses "naik kelas" UNDANA di jajaran univesitas negeri di Indonesia, khusus Indonesia Timur. Status baru itu juga memberikan 'gengsi tersendiri kepada
para alumninya, terlebih di era Industri 4.0.
"Namun perubahan status ini sekaligus juga menjadi tantangan bagi kita semua. Bagi
para dosen dan tenaga kependidikan, bagi para mahasiswa, dan tentu juga bagi para wisudawan," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)