Berita Kabupaten Sikka Terkini
Komunitas Difabel Paroki St.Thomas Morus Maumere Terbentuk
Perayaan minggu pertama masa adventus, Minggu (2/12/2018) menjadi istimewa bagi kaum difabel di Gereja Paroki St.Thomas Morus Maumere.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Egy Moa
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Perayaan minggu pertama masa adventus, Minggu (2/12/2018) menjadi istimewa bagi kaum difabel di Gereja Paroki St.Thomas Morus Maumere.
Bersamaan peringatan Hari Difabel Sedunia dibentuk Komunitas Difabel Paroki St.Thomas Morus dipimpin Sipri Sadipun. Puluhan anggota komuitas ini hadir dalam perayaan di Gereja Thomas Morus, dipimpin Uskup Maumere, Mgr. RD. Edwaldus Martinus Sedu, bersama Pastor Paroki St.Thomas Morus, RD.Lorens Noi.
Mgr.Edwaldus mengatakan kehadirannya dan memimpin misa bersama kaum difabel menjadi bukti perhatiannya.
• Di TTU, Penerimaan Pajak Kendaraan Melebihi Target
"Ke depan untuk membangun gereja, harus ramah kaum difabel. Saya akan sampaikan secara resmi ke semua gereja," ujar Mgr. Edwaldus.
RD Lorens Noi mengatakan, kebijakan paroki mulai minggu ini dan seterusnya, hasil kolekte misa setiap minggu dibagi dua, 50 persen untuk paroki dan 50 persen untuk difabel.
• Warga yang Masih Simpan Senjata Diminta Serahkan ke TNI
Sipri Sadipun mengatakan, penyandang disabilitas bukan produk gagal. Kerena Tuhan m menciptakan anda,kami dan kita semua serupa dengan citranya.
Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga, mengatakan dirinya juga cacat sejak bayi. Kakii kirinya kecil sekali,bahkan tempurung lututnya tidak ada.
"Anda bisa, kami juga bisa. Beri kami kesempatan,dukung kami menuju kemandirian," kata Sipri.
Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga, mengatakan dirinya juga cacat sejak bayi. Kakii kirinya kecil sekali,bahkan tempurung lututnya tidak ada. Ia menjalani hidupnya secara normal ada apa adanya.
"Di hadapan Tuhan, kita semua sama. Orang yang normal sama memandang penyandang disablilitas," ujar Romanus menyemangati peyandang disabilitas. (*)