Berita NTT Terkini

Gawat! Hingga Juni 2018 Penderita HIV dan AIDS di NTT Berjumlah 5.773 Orang

Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A Nae Soi, M.M mengatakan, hingga bulan Juni 2018, tercatat 5.773 orang di Provinsi NTT mengidap HIV dan AIDS.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Wagub NTT, Drs. Josef A Nae Soi, M.M ketika melepas para pelari dalam Run For World AIDS Day 2018 di halaman Kantor Gubernur NTT Jalan El Tari Kota Kupang, Sabtu (1/12/2018) 

Laporan  Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A Nae Soi, M.M mengatakan, hingga bulan Juni 2018, tercatat 5.773 orang di Provinsi NTT mengidap HIV dan AIDS.

"Ini sungguh angka yang tidak sedikit," ungkapnya ketika membuka kegiatan Run For World AIDS Day 2018 di halaman Kantor Gubernur NTT Jalan El Tari Kota Kupang, Sabtu (1/12/2018).

Dia melanjutkan, dari total penderita HIV dan AIDS tersebut, sebanyak 2.769 orang menderita HIV dan AIDS sebanyak 3.003 orang.

Penderita ODHA, Kami Belum Dapat Akses Dunia Kerja yang Baik

Mayoritas penderita HIV dan AIDS merupakan masyarakat kelompok usia produktif, yakni 15-44 tahun.

Ditengah rintiknya hujan saat itu, ia mengungkapkan, momentum hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap tanggal 1 Desember merupakan momentum penting untuk menggiatkan kampanye terkait pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS

Emil Hurek Sebut Akar Stigma dan Diskriminasi ODHA Adalah Ketidaktahuan Masyarakat

Peringatan itu juga merupakan momentum refleksi untuk semua komponen baik pemerintah dan masyarakat untuk melihat sejauh mana kepedulian dan keberpihakan pada penanganan isu kemanusiaan ini

"Saya berani saya sehat ini merupakan tema tahun ini dan bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh masyarakat terhadap HIV dan AIDS dengan cara melakukan tes HIV dan melanjutkan dengan pengobatan AIDS Jika terdiagnosa HIV," ucapnya.

Dengan mengetahui secara dini status kesehatan dan bagi yang positif, kata Josef, maka akan dilanjutkan dengan pengobatan yang konsisten sehingga kualitas hidup akan terus terjaga dan terus bermanfaat dan produktif bagi diri sendiri keluarga dan masyarakat.

Dikesempatan itu, ia juga mengajak seluruh kabupaten/kota yang ada di NTT untuk peningkatan standar pelayanan di kota/kabupaten masing-masing, meningkatkan koordinasi lintas sektor dan lintas instansi internal dinas kesehatan terkait penaggulangan dan pencegahan HIV dan AIDS.

Ia jua memberikan apresiasi kepada pemerintah kota/kabupaten yang telah merespon epideni HIV dan AIDS termasuk dalam hal dukungan kebijakan dan penganggaran penaggulangan AIDS melalui kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas

"Saya yakin epidemi HIV dan AIDS bisa kita kendalikan bersama," katanya.

Ia menambahkan, penanggulangan dan pencegahan HIV dan AIDS diakuinya tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah. Dibutuhkan kerja sama semua komponen masyarakat

"Saya berterima kasih kepada sektor swasta, LSM Peduli HIV dan AIDS, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan komunitas merupakan kunci bersama pemerintah bahu membahu untuk mengatasi epidemi ini," katanya.

Sementara itu, kegiatan Run For World AIDS Day 2018 di halaman Kantor Gubernur NTT berlangsung meriah.

Walaupun hujan, tidak menurunkan animo masyarakat dan instansi pemerintah, instansi kesehatan, LSM dan komunitas peduli HIV dan AIDS serta atlet dari klub atletik Naga Timor untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Selain lari airobik sejauh 2.4 Km, oara peserta juga mengikuti senam zumba yang dipandu oleh beberapa instruktur. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved