Breaking News

Berita Nasional

Terungkap! Ternyata Ada Kode Rahasia Jokowi Dibalik Kata ''Sontoloyo'' Dan '' Genderuwo''

Terungkap! Ternyata Ada Kode Rahasia Jokowi Dibalik Kata ''Sontoloyo'' Dan '' Genderuwo''

Editor: maria anitoda
KOMPAS.com/Dok. Kemeneristekdikti
Terungkap! Ternyata Ada Kode Rahasia Jokowi Dibalik Kata ''Sontoloyo'' Dan '' Genderuwo'' 

Terungkap! Ternyata Ada Kode Rahasia Jokowi Dibalik Kata ''Sontoloyo'' Dan '' Genderuwo''

POS-KUPANG.COM -  Terungkap! Ternyata Ada Kode Rahasia Jokowi Dibalik Kata ''Sontoloyo'' Dan '' Genderuwo''

Selama dua bulan masa kampanye Pilpres 2019, kontestasi politik dinilai masih belum berada pada tahap adu ide dan gagasan.

Masing-masing pasangan capres-cawapres masih cenderung adu jargon politik untuk saling menjatuhkan.

Penggunaan istilah politisi "sontoloyo" dan politik " genderuwo" sempat dilontarkan oleh calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo.

Ini Sosok Anak Pengusaha Kaya Indonesia Yang Hidup Sederhana, Murah Senyum Dan Suka Makan Di Kantin

Sina Riang di Rahim Sastra NTT

 Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Berhasil Diringkus Polisi, Mobil Korban Juga Ditemukan

Sementara, istilah "tampang Boyolali" yang digunakan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk mengkritik ketimpangan sosial sempat menjadi polemik.

Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk mengatakan, jika dilihat dari sisi psikologi politik, jargon-jargon politik seperti politisi sontoloyo dan politik genderuwo merupakan bentuk protes Jokowi.

Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk dalam sebuah diskusi di kantor Populi Center, Jakarta Barat, Kamis (15/11/2018).

Menurut Hamdi, Jokowi melontarkan protes terhadap para politisi yang tidak memegang etika berpolitik.

Akibatnya, suasana politik di Indonesia saat ini terkesan tidak elegan.

"Jokowi merasa banyak politisi tak memegang etika politik yang membuat demokrasi kita lebih elegan," ujar Hamdi dalam sebuah diskusi di Kantor Populi Center, Jakarta Barat, Kamis (15/11/2018).

Protes Jokowi tersebut, lanjut Hamdi, tidak bisa dilepaskan dari banyaknya fitnah dan hoaks yang menyerang petahana itu sejak Pilpres 2014.

Selama ini, figur Jokowi selalu diterpa isu antek Partai Komunis Indonesia (PKI), pro terhadap pemerintah China, anti-Islam, dan isu masuknya jutaan tenaga kerja asing ke Indonesia.

Faktor itu juga yang menyebabkan Jokowi melontarkan istilah politik genderuwo kepada mereka yang dianggapnya menyebarkan pesimisme dan ketakutan di tengah masayarakat.

"Kebetulan dia merasa serangan hoaks dan fitnah banyak mengarah pada dirinya dan dia mulai protes, maka muncullah politisi sontoloyo," kata Hamdi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved