Berita Kabupaten TTU
Rencana Belanja Bengkak, Tahun 2019 Pemda TTU Alami Defisit Rp. 118,2 Miliar Lebih
Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada tahun 2019 mengalami defisit anggaran yang cukup besar
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU--Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada tahun 2019 mengalami defisit anggaran yang cukup besar. Pasalnya rancangan APBD lebih kecil jika dibandingkan dengan rencana belanja daerah Kabupaten TTU.
Hal itu disampaikan oleh Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes dalam sambutannya saat acara pembukaan sidang III DPRD Kabupaten TTU terkait pembahasan RAPBD tahun anggaran 2019 di Ruang Sidang Paripurna DPRD TTU, Senin (05/11/2018).
Baca: Yanuaria Seran Peserta Perempuan Pertama yang Lulus di Malaka
Baca: 100 Anak SD SBD Ramai-Ramai Sikat Gigi
Baca: Beberapa Daerah di NTT Berpotensi Hujan Lokal dan Ringan Hari Ini
Baca: Rohaman: Kami Tertarik Dengan RPM di Malaka
Baca: Artis ini Hamil di Luar Nikah dan Nyaris Aborsi, Ada 20 Artis Indonesia yang Hamil Sebelum Menikah!
Raymundus mengatakan, total anggaran pendapatan dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 2019 yang direncanakan sebesar 1.019.123.360.900,28 lebih kecil dari rencana belanja daerah sebesar Rp. 1.136.366.837.077,56.
"Sehingga terjadi defisit sebesar Rp 118.243.476.176,28," ujar Raymundus Sau Fernandes yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Nasdem Provinsi NTT itu.
Raymundus mengungkapkan, masalah mengenai defisit anggaran tersebut pada prinsipnya dapat diatasi karena karena dana transfer dari pusat dan dana desa jumlahnya meningkat.
Dijelaskan Raymundus, dalam rancangan APBD, Dana Alokasi Umum (DAU) yang ditetapkan sebesar Rp 582.372.204.000, dan akan terjadi peningkatan sebesar 27.223.962.000 sehingga naik menjadi Rp 609.596.166.000.
Selain itu, tambah Raymundus, dalam rancangan APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK) ditetapkan Rp. 157.174.376.000 meningkat sebesar Rp 114.332.374.000 sehingga naik menjadi sebesar Rp. 271.506.750.000.
"Defisit anggaran itu bisa ditanggulangi karena ada penambahan transfer dana dari pemerintah pusat. Jadi, tidak akan menggangu pembiayaan untuk rencana pembangunan daerah ini kedepannya,” ujar Bupati TTU 2 periode itu.
Ketua DPRD TTU, Hendrikus Frengki Saunoah yang ditemui diruang kerjannya usai sidang mengharapkan, sebenarya maksimal defisit juga telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Baca: Begini Alasan Imigrasi Deportasi Aktor Korea Lee Jong Suk dari Indonesia
Baca: Gara Gara Ini Luna Maya Sering Kenal Omel Sama Tukang Rias Wajah
Baca: Pengacara Beberkan Alasan Charly Van Houten Sampai Digugat Cerai Tiga Kali. Ini Penyebabnya
Baca: Cantiknya Cinta Laura dalam 7 Gaya Simpel Stylish Kenakan Short Pants. Kece Banget
"Sehingga nanti kita lihat apakah memang defisit anggaran itu bisa ditutupi dengan silpa. Kita akan lihat sumber-sumber silpa dalam pembahasan lebih lanjut," ungkapnya.
Frengky juga berharap, defisit anggaran yang terjadi, tidak boleh terlalu tinggi sehingga antara pemerintah dan DPR harus dapat melihat potensi-potensi silpa yang bisa menutupi defisit tersebut pada sidang-sidang selanjutnya. (*)