Berita Flores Timur Terkini

Sekda Flores Timur! Dua Laptop di BKD Hilang Tidak Gangu Administrasi Keuangan

Dua laptop di Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Flores Timur hilang beberapa waktu lalu digasak maling di saat jam kerja kantor.

Penulis: Felix Janggu | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/FELIKS JANGGU
Sekda Flotim Paulus Igo Geroda Sekda Flotim Paulus Igo Geroda 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, FELIKS JANGGU

POS-KUPANG.COM|LARANTUKA- Dua laptop di Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Flores Timur hilang beberapa waktu lalu digasak maling di saat jam kerja kantor.

Dua laptop itu berisi data-data administrasi keuangan di Badan Kepegawaiaan Daerah (BKD) Flores Timur.

Baca: Open Turnamen Pemuda Sinode GMIT Cup II ! LPJ Haumeni Tumbangkan Teratai Sananta

Namun Sekretaris Daerah Flotim Paulus Igo Geroda memastikan kehilangan dua laptop itu tidak mengganggu keseluruhan administrasi keuangan di BKD Flores Timur.

Baca: Pemkot Kupang Bangun ATCS, Ini Pesan Kasat Lantas Polres Kupang Kota Kepada Pengendara

"Saya minta teman-teman media bisa menyampaikan informasi yang jelas. Kalau belum jelas, bisa konfirmasi langsung ke pejabat yang berwenang," kata Sekda Igo Geroda ditemui Pos Kupang.com di ruang kerjanya Selasa (6/11/2018).

Sekda Igo Geroda mengakui benar ada dua laptop yang hilang. Dua laptop itu juga itu benar berisi data-data.

Namun data-data yang ada di dalam laptop itu tidak berhubungan dengan data penting terkait administrasi keuangan di BKD Flotim.

"Data di dua laptop itu bukan satu-satunya seolah dua laptop itu hilang penyelenggaraan administrasi keuangan di BKD tidak jalan. Nyatanya masih berjalan normal sekarang," kata Igo Geroda.

"Jadi akibat kehilangan dua laptop itu tidak sangat urgent dengan administrasi keuangan daerah," kata Igo Geroda.

Igo Geroda menyerahkan kasus pencurian dua laptop itu ke kepolisian Polres Flotim. Biarkan polisi mengungkap apakah karena sengaja, lalai atau orang nakal.

"Jangan kita buat analisis sendiri, buat kesimpulan sendiri yang malah hanya mengganggu jalannya roda pemerintahan," kata Igo Geroda.

Terkait pertanyaan publik mengapa tenaga honorer dipercayakan untuk mengolah data keuangan, Igo Geroda mengatakan pengolahan data publik itu bukan rahasia.

"Pengolahan data untuk publik bisa dikelolah orang lain, bisa di-back up orang lain. Misalnya seorang staf mati, apakah roda pemerintahan macet? Pemerintahan tidak seperti itu," jelas Igo Geroda.

Terkecuali ada hal tertentu yang memang menjadi data rahasia pemerintah, misalnya hanya diketahui oleh kepala OPD tertentu dan tidak oleh staf.

Kalau data yang sifatnya publik dan bisa dipublikasikan, jelas Igo Geroda semua staf tentu sesuai kemampuannya bisa dipercayakan untuk mengolah data.

"Jadi kehilangan dua staf itu tidak mengganggu sistem administrasi keuangan daerah. Semuanya masih berjalan normal," kata Sekda Igo Geroda. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved