Inilah Daftar Produk Turunan Kelor yang Sudah Bisa Dikonsumsi Masyarakat
Ia menjelaskan, produk turunan kelor yang ada saat ini, yaitu teh kelor, snack misalnya kiri kiri, kemping
Penulis: Hermina Pello | Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM - Wahana Visi Indonesia (WVI) sejak dua tahun lalu telah membudidayakan tanaman kelor yang dimulai dengan penilaian.
WVI sudah melakukan sosialisasi di tingkat provinsi dan turun ke empat kabupaten, yakni Alor, TTU, TTS, dan Kupang soal potensi pengembangan tanaman kelor dan melatih masyarakat untuk budidaya, proses hingga pembuatan produk turunan kelor.
Ditemui Pos Kupang, Sabtu (3/11/2018), Manajer Proyek Moringa WVI, Meiseany Hortensia mengatakan saat ini ada 24 kelompok masyarakat yang didampingi.
Ia menjelaskan, produk turunan kelor yang ada saat ini, yaitu teh kelor, snack misalnya kiri kiri, kemping, popcorn, cokelat kelor, pukis, bolu, donat, selai kelor, dan spaghetti kelor.
Baca: Live di RCTI Inter Milan vs Barcelona Liga Champions 2018, ini Jadwal & Prediksi Susunan Pemain
Baca: Ramalan Zodiak Selasa 6 November 2018, Gemini Siapkah Bertemu dengan Orang yang Istimewa Malam Ini?
Baca: Tim DVI Polri Berhasil Identifikasi 13 Jenazah Korban Jatuhnya Lion Air JT - 610.
"Bulan lalu kelompok masyarakat yang menghasilkan produk turunan kelor kami beri bimbingan teknis untuk PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) kerja sama dengan Dinas Koperasi di PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu). Kami juga membuka akses pasar terutama saat ini untuk pengumpul biji kelor. Kami jembatani buyer dengan petani kelor," jelasnya.
Meiseany mengatakan, untuk pemasaran produk turunan kelor ada yang dijual lewat online dan saat pameran. Ada juga yang buka kafe, termasuk di PLUT dan ada yang titip di PT. MOI di Blora. "Sampai Oktober 2018 PT MOI sudah membeli 2.165 kg biji kelor," tambahnya.
Meiseany menjelaskan, kendala yang dialami lahan penanaman kelor belum tersentralisasi, masih tersebar dan kebanyakan di pekarangan rumah. Ia mengatakan, kalau mau jual atau ekspor dalam jumlah besar menjadi kendala karena ekspor skalanya enam ton sampai 20 ton dalam bentuk daun kering.
"Jadi, saat ini masih dikampanyekan untuk penanaman lahan. Intensifikasi hanya terkendala air karena musim kering, juga pagar dan pembersihan lahan karena organik dan tidak bisa kimia," katanya.
Mengenai program ini, Meiseany menjelaskan, Moringa adalah proyek untuk membangun jaringan kemitraan agribisnis di kabupaten, provinsi, dan nasional untuk meningkatkan pendapatan 4.000 rumah tangga petani pada tahun 2022.
Proyek ini, lanjutnya, mendorong pengembangan sistem pasar, di mana mitra melakukan investasi dan membangun pasar yang lebih berpihak kepada petani sehingga keluarga petani benar-benar dapat merasakan peningkatan pendapatan untuk membangun kesejahteraannya. Meiseany menjelaskan, proyek ini kerja sama antara WVI dengan bantuan Pemerintah Australia melalui Australian NGO Cooperation Pro-gram (ANCP) dan World Vision Australia.
Produk Turunan Kelor
Produk turunan dari Kelor yang sudah ada di NTT, yakni dibuat khas Alor, khas Kupang, khas TTS dan Khas TTU. Untuk khas Alor produk berupa Cokelat Kelor Kenari, Selai Kelor (150 GR), Pie Susu Kenari Kelor, Kue Bagia Kelor, Kue Mangkok, Kue Rambut. Produk ini dijual mulai dari harga Rp 5000 hingga Rp 15 ribu.
Sedangkan produk turunan kelor khas Kupang yaitu Timor Moringa chocolate ada dark, Green, spicy. Lalu stik plus kelor, Cokelat Kelor Kacang, Puding Kelor, es krim kelor, pizza kelor, Cake /Roll Gulung Kelor, Tart Susu Kelor, aneka kue basah, Moringa brownies, nugget Kelor, Cincin bombay Kelor, Roti bakar kelor, Banana Cake Kelor, klepon Kelor, Madu elixir Kelor, juice Kelor, Cokelat makatan (Marungga Kacang Tanah Neke), Stik lakumar (Labu Kuning Marungga Neke).
Produk khas TTS, yakni kunyit kelor, temulawak kelor, jahe kelor, kiri kiri kelor, kembang goyang kelor, coklat kelor Timor, madu kelor asli Timor dan popcorn kelor.
Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Dr. Damianus Adar, M.Ec, Jumat (2/11/2018) mengatakan, pemerintah harus menyediakan informasi terkait budidaya tanaman kelor yang tengah gencar digalakan, sehingga dapat mendatangkan pembeli, bahkan investor ke NTT.