Berita Kabupaten Nagekeo

Priska dan Dila Bisa Manfaatkan Koran Bekas untuk Buat Kotak Pensil

Kegiatan ecoliteracy di SDI Waturedu Kelurahan Danga diisi dengan kegiatan pelatihan menulis dan krya limbah kertas koran.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Siswa-siswi SDI Waturedu Danga saat membuat Krya Limbah dari koran bekas dihalaman sekolah tersebut di Danga Kabupaten Nagekeo, Rabu (31/10/2018). 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | MBAY --Kegiatan ecoliteracy di SDI Waturedu Kelurahan Danga diisi dengan kegiatan pelatihan menulis dan krya limbah kertas koran.

Kegiatan itu merupakan kerjasama SDI Waturedu Danga dengan Rumah Literasi Cermat (RLC) Ngada yang dihadiri langsung oleh Direktur RLC Ngada, Emanuel Djomba dan pegiat lingkungan hidup drg. Martha Lamanepa dari Kota Mbay, Nagekeo.

Kegiatan tersebut berlangsung hingga, Rabu (31/10/2018) di Waturedu yang melibatkan lebih dari 40 siswa dan sekitar 20 guru sekolah itu.

Siswa merespons kegiatan ecoliteracy dengan menulis soal-soal yang berkaitan dengan masalah lingkungan hidup, seperti masalah sampah.

Siswa SDI Waturedu, Priska Meze (11) mengaku senang karena bisa mengetahui manfaat dari koran bekas.

"Sebelumnya kami hanya bisa buang-buang saja kertas koran. Setelah dapat ilmu dari Pak Eman kami bisa ambil koran bekas buat sesuatu yang berguna, saya bisa membuat kotak pensil dari kertas koran bekas," ujar Priska, sambil merangkai koran dihalaman kelas bersama belasan siswa lainnya.

Priska mengaku sampah yang dibuang ternyata memiliki manfaat yang luar biasa dan bisa menghasilkan uang.

"Kan kami bisa jual nanti kalau sudah jadi. Bahannya tidak rumit, hanya lem, koran, kater dan gunting, itu saja," ujar Priska.

Siswa lainnya, Dila Tawa (11) mengatakan, dirumah selama ini tidak pernah tau dan diajarkan memanfaatkan koran bekas untuk dijadikan barang hiasan.

Koran bekad hanya buang begitu saja dan tidak pernah berpikir memiliki nilai ekonomis.

"Saya biasa bakar sampah apalagi kertas koran bekas. Kami tidak tau manfaatnya," ujar Dila.

Pantauan POS KUPANG.COM, para siswa tampak serius dan senang merangkai koran bekas dihalaman sekolah untuk dijadikan produk yang berguna.

Mereka tampak larut dalam suasana itu. Mereka juga terlihat saling menanyakan satu sama lain jika mengalami kesulitan.

Mereka juga tampak dibimbing oleh Dirut RLC Ngada, Emanuel Djomba dan beberapa guru saat latihan.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved