Berita Kota Kupang Terkini

HUT GMIT ke-71, JIO Gelar Lomba Memasak, Ini Menunya

Jemaat Imanuel Oepura (JIO) merayakan HUT ke-71 GMIT dan JIO dengan cara yang cukup kreatif. Mereka menggelar lomba memasak

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG.COM/RICKO WAWO
Juri dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinisi NTT (berbaju putih) sedang menilai masakan yang berbahan baku ikan dalam lomba masak di Kompleks Gereja Imanuel Oepura, Kota Kupang, Rabu (31/10/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Jemaat Imanuel Oepura (JIO) merayakan HUT ke-71 GMIT dan JIO dengan cara yang cukup kreatif. Mereka menggelar lomba memasak makanan dari bahan baku ikan.

Lomba ini dikoordinasikan oleh UPP Perempuan GMIT Jemaat Imanuel Oepura dan diikuti oleh 24 rayon yang ada dalam lingkup Jemaat Imanuel Oepura Kota Kupang.

Para juri yang menilai lomba ini adalah pendeta Jemaat Imanuel dan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT.

Baca: ChildFund dan Mitra LPPA Bantu Pemerintah Urus Kesehatan

Demikian yang dijelaskan Penatua Iwan Franklin selaku Sekretaris Jemaat Imanuel Oepura di sela sela acara di kompleks Gereja Imanuel Oepura, Jalan HR Koroh, Rabu (31/10/2018) siang.

Lanjutnya, masakan yang sudah diolah tersebut akan dilelang. Dana yang diperoleh dari lelang akan digunakan untuk pembangunan Gereja Imanuel Oepura.

Baca: Dinilai Paham Hukum Administrasi Negara, Kuasa Hukum APJATI NTT Apresiasi Sikap Bruno Kupok

Seusai lomba, para jemaat melakukan kebaktian bersama pada sore hari. "Hari ini tepat empat tahun sejak peletakan batu pertama pembangunan Gereja Imanuel Oepura," jelasnya.

Ia menjelaskan selain dalam rangka merayakan HUT ke-73 GMIT dan JIO, juga dirayakan hari peringatan reformasi ke-501 dan penutupan bulan keluarga yang ditetapkan pada bulan Oktober.

"Perayaan diadakan dalam sebuah kebaktian dan ramah tamah bersama. Kalau dalam bulan keluarga ada ibadah bersama di setiap rayon juga ada jalan santai, kerja bakti dan puncaknya hari ini."

Esthon Foenay sebagai tokoh jemaat mengungkapkan perayaan ini sebagai wujud persatuan dan kesatuan antar jemaat GMIT dan persatuan warga NTT.

"Peranan dari GMIT dalam kapasitas pelayanan bukan hanya di NTT tapi juga ada di NTB dan Batam," tuturnya.

Ia berpesan para jemaat hendaknya memiliki filososfi iman yang mendalam akan pentingnya peran keluarga.

"Keluarga ini bisa mulai mempersatukan Suasana yang rukun damai berdasarkan iman masing masing. Tanpa harus membedakan agama, ras, suku dan budaya. SARA merupakan musuh kita bersama," tegasnya.

Pendeta Anthoneta Rahakbaw Mapussa merincikan ada sekitar 2000-an jemaat Gereja Imanuel Oepura. Bertindak sebagai Ketua Mejelis Jemaat adalah Stefanus Pandie dan dibantu oleh Pendeta Yuliana Banie Banunu, Pendeta Tifa Hendrik Nau dan dirinya.

"Harapannya ebersamaan dalam keluarga semakin kuat, pendidikan dalam keluarga, orang tua, anak-anak juga semakin baik. Semangat untuk membangun rumah bersama harus bermula dari keluarga. Tanggungjawab pelayanan adalah tanggungjawab bersama," pungkasnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved