Berita Kabupaten Ngada Terkini
Stanis Klau Ditemukan Tewas di Pantai Jodoh Aimere, Ini Penjelasan Kapolres Ngada
Nasib naas dialami oleh Stanis Klau (33) warga Kampung Tetedoen, Desa Raeulu, Kabupaten Malaka.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | BAJAWA - Nasib naas dialami oleh Stanis Klau (33) warga Kampung Tetedoen, Desa Raeulu, Kabupaten Malaka.
Berniat untuk kembali ke kampung halaman pupus sudah. Stanis Klau ditemukan sudah tak bernyawa, Selasa (23/10/2018) pagi.
Jenazah Stanis Klau ditemukan di Pantai Jodoh Aimere, Kelurahan Aimere, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada.
Baca: Jacki Uly Sebut Meredam Aksi Hoaks di Medsos Melalui Pendidikan dan Budaya
Kapolres Ngada, AKBP Firman Affandi, S.I.K, kepada POS-KUPANG.COM, membenarkan peristiwa penemuan mayat tersebut.
Pihak kepolisian setempat langsung berkoordinasi mengamankan TKP dan mengevakuasi jenazah dari Pantai Jodoh ke Puskesmas Aimere.
Baca: Atap Sekolah Nyaris Ambruk Diguyur Hujan, Siswa Belajar di Teras
AKBP Firman menjelaskan, berdasarkan keterangan dari tanta korban an. Yasinta Bete (43) asal kampung Lurasik, Kelurahan Boronubai, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, menerangkan, Senin (22/10/2018) saksi bersama korban dari Mauponggo menuju ke Aimere dengan menggunakan bis.
Rencananya, Selasa (23/10/2018) akan menyeberang ke Kupang menggunakan kapal fery.
AKBP Firman menjelaskan, dalam perjalanan dari Mauponggo ke Aimere, korban memaksakan diri untuk turun di jalan namun bisa ditenangkan oleh saksi.
"Sesampainya di Aimere sekitar pukul 16.00 Wita, korban langsung pergi meninggalkan saksi namun saksi tidak tahu korban pergi kemana. Setelah itu saksi minta perlindungan di susteran Aimere karena saksi tidak ada keluarga di Aimere. Dan hari ini, Selasa (23/10/2018) sekitar pukul 08.30 Wita barulah saksi mengetahui bahwa korban telah meninggal dunia," ujar AKBP Firman.
Informasi yang dihimpun POS- KUPANG.COM, tujuan korban dan saksi ke Mauponggo untuk menghadiri acara pernikahan anak Densi Bete dengan Victor.
Sebelum korban dari Malaka menuju ke Mauponggo, korban dalam keadaan sehat.
Selama berada di Mauponggo korban sering melakukan tindakan yang aneh seperti berbicara sendirian, jalan-jalan sendiri, sering menyendiri, tidak mau bergabung dengan keluarga dan terkadang mengamuk, marah-marah tanpa alasan yang jelas. (*)