Berita NTT Terkini

Jaringan Sekolah Islam Terpadu Serius Kembangkan Pendidikan di NTT

Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) sudah 15 tahun berkiprah mengembangkan pendidikan di Indonesia.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG.COM/RICKO WAWO
Peserta mengikuti pembukaan Milad ke-15 JSIT Indonesia di Hotel Maya, Sabtu (20/10/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) sudah 15 tahun berkiprah mengembangkan pendidikan di Indonesia.

JSIT Indonesia senantiasa mencerdaskan kehidupan anak bangsa seturut amanat alinea keempat pembukaan UUD 1945.

Tahun ini, JSIT berkomitmen menjadikan Indonesia Timur khususnya NTT sebagai kiblat pendidikan tanah air.

Baca: Bupati Manggarai Mengaku Ada Proyek Air Milik Pemprov NTT Belum Tuntas

"Pendidikan adalah satu satunya jalan untuk meningkatan harkat dan martabat bangsa," ungkap Wakil Ketua Umum JSIT Indonesia, Fahmi Zulkarnam, dalam sambutannya membuka Milad ke-15 JSIT Indonesia di Hotel Maya, Sabtu (20/10/2018).

Ia mengungkapkan kegiatan Milad ke-15 ini adalah satu rangkaian panjang aktivitas pendidikan sejak Agustus 2018.

Baca: Agus Boli Lakukan Ini Saat Hadiri Peresmian Lango Belen Masyarakat Riang Pigang Tanjung Bunga

"Tahun lalu kami selenggarakan munas di Lombok, NTB. Tahun ini di NTT.
Mudah mudahan ini awal yang bagus bagi JSIT dan pendidikan pada umumnya," tegasnya.

Lanjutnya, demi pendidikan bangsa, JSIT juga mengadakan pelatihan untuk 10 ribu guru di seluruh Indonesia.

Ia membeberkan perkembangan sekolah di bawah naungan JSIT di wilayah Indonesia timur memang cukup pesat. Tahun ini, jelasnya, sudah didirikan empat sekolah di NTT, 20 sekolah di Papua, 4 sekolah di Papua Barat dan 5 sekolah di Bali.

"Kami melihat masa depan Indonesia ada di belahan timur Indonesia. Matahari terbit dari timur. Kupang sebagai salah satu wilayah yang ada di belahan timur menjadi lokomotif pendidikan," tuturnya disambut tepuk tangan meriah para guru yang menjadi peserta Milad ke-15 JSIT.

Walaupun baru ada empat sekolah di NTT, ia sendiri yakin akan ada banyak sekolah lagi yang bergabung. Ia berharap kegiatan ini bisa menggugah para kepala sekolah untuk bergabung dengan JSIT Indonesia.

Selain memaparkan kiprah JSIT Indonesia, Fahmi juga menyebutkan pelbagai bantuan kemanusiaan kepada para korban bencana di NTB dan Palu.

Bantuan kemanusiaan senilai Rp3,4 milyar dan 18 hunian guru sementara merupakan hasil donasi dari para siswa dan guru dari seluruh Indonesia. Semangat kemanusiaan ini, tambahnya, harus dipertahankan. "Jangan sampai NKRI digadaikan," katanya.

Sementara itu, Ketua JSIT Wilayah NTT, Haji Mukhsin Talib mengucapkan terima kasih karena tiga kota di NTT, yakni Kota Kupang, Ende dan Larantuka terpilih sebagai tempat Milad ke-15 JSIT Indonesia.

"Ini merupakan berkat dan ada pesan untuk kita. Perjalanan JSIT di NTT jatuh bangun. Kalau kita bicara JSIT maka kita bicara komitmen dari anak muda. Pendidikan mengalami degradasi nilai. JSIT punya cita cita mencerdaskan anak yang pintar tapi punya aklak. Kita ingin jadi orang pintar tapi berakhlak," katanya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved