Berita Kota Kupang Terkini
Lokalisasi Kupang di Tutup! Ruang Usaha Lain Masih Terbuka
Rencana Pemerintah kota Kupang untuk menutup lokalisasi memang merupakan proyeksi pembangunan nasional melalui Kementerian Sosial.
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Yeni Rachmawati
POS-KUPANG. COM | KUPANG -- Rencana Pemerintah kota Kupang untuk menutup lokalisasi memang merupakan proyeksi pembangunan nasional melalui Kementerian Sosial.
Hal ini berarti tidak hanya berlaku di kota Kupang tetapi secara menyeluruh di Indonesia.
Baca: Panitia Seleksi CPNS Lembata Verifikasi Berkas
Anggota DPRD kota Kupang, Yuven Tukung, mengatakan saat ini pemerintah kota Kupang melalui Dinas Sosial memasuki tahap sosialisasi dan itu sudah benar. Penutupannya belum dilakukan karena masih melewati tahap awal.
Baca: Program Sim Masuk Desa! Satlantas Polres Sumba Timur Layani SIM bagi Warga Ujung Timur
"Kita mendukung hal ini. Namun, pemerintah Kota dan pemerintah pusat harus mempersiapkan solusi konkret yaitu persiapan program yang sifatnya mempersiapkan mereka menuju profesi lain melalui program pemberdayaan. Ini harus dibuat sebelum sampai pada tahap penutupan," ujarnya.
Ia juga berharap, penutupan ini tidak dinilai bagian dari langkah yang menghadirkan persoalan baru. Itu terlalu pesimistik.
"Kan bagus kalau dialihkan ke dunia kerja yang baru yang jauh lebih bermartabat. Karena itu selain didorong oleh pemerintah, kita berharap masyarakat(PSK) itu bangkit dan bangun optimisme hidup. Artinya apa? Mereka bisa bekerja di bidang lain. Apalagi kalau usia masih produktif," tuturnya.
Kata Yuven ada banyak ruang usaha asalkan ada kemauan yang kuat dari dalam diri.
Pemerintah bisa mendorong melalui berbagai pelatihan kerja. Baik menjahit, kecantikan, kuliner dan lainnya. Soal modal, tidak sulit. Ada Dana PEM dan KUR sekarang.
Baca: Kasus Pembacokan di Atambua dalam Penyidikan Polisi
"Barangkali PRnya adalah, bagaimana pemerintah memprioritaskan mereka untuk memastikan terakses semua jenis bantuan dimaksud. Kerena seringkali problem juga disitu.
Para pengusaha mesti bijaklah bahwa ada nilai moral yang sedang diperjuangkan di situ. Tidak hanya dilihat dari sisi keuntungan duit semata. Apa tidak ada usaha lain lagi selain usaha itu??masih banyaklah ruang usaha yang masih bisa digalakkan," katanya. (*)