Berita Kota Kupang
WPA Maulafa Target 1000 Orang Ikut VCT Mobile
Suasana di lapangan Sekolah SMA N 7 Kupang ramai dengan para siswa. Terlihat mereka tengah beramai-ramai membentuk kerumunan di satu
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati
POS-KUPANG. COM | KUPANG -- Suasana di lapangan Sekolah SMA N 7 Kupang ramai dengan para siswa. Terlihat mereka tengah beramai-ramai membentuk kerumunan di satu titik.
Baca: Dibakar 1.169 Bal Pakaian Bekas Sitaan
Ada beberapa meja dengan petugas kesehatan sudah duduk manis menanti kedatangan siswa untuk menduduki kursi yang telah disedikan.
Beberapa siswa seperti Irma, Merry, dan lainnya, duduk sembari mengelus-elus tangannya dengan raut muka tak bisa.
"Aduh sakit. Sakit kaka e. Pas tarek tuh sakit," kata Irma.
Irma dan Merry rupanya berpartisipasi dalam kegiatan VCT mobile yaitu Voluntary Counselling dan Testing HIV/AIDS yang dilaksanakan oleh Warga Peduli AIDS (WPA)
Kelurahan Maulafa, didampingi langsung Lurah Maulafa Yanto Sapay.
Yanto mengatakan VCT Mobile dilaksanakan dengan target sebanyak-banyaknya. Tidak hanya di lingkungan sekolah tapi juga di RT/RW, gereja-gereja yang ada di lingkup kelurahan Maulafa.
Kegiatan ini, bekerja sama dengan Petugas Penfui dan PUSTU maulafa serta Tim KPA dan WPA.
Ketua WPA kelurahan Maulafa, Aki N Kala, menambahkan bila dari hasilnya ini ditemui ada warga yang terindikasi terkena HIV/AIDS maka akan langsung difasilitasi oleh WPA untuk obati.
Ketika disinggung mengenai hasil VCT, lanjutnya, sudah urusan pribadi dengan petugas. Kalau kasusnya WPA yang temukan maka langsung didampingi oleh WPA.
Diakuinya, pada dasarnya semua orang ketika mendengar tentang HIV/AIDS ketakutan. Ditemukan atau tidak itu sangat rahasia. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini pendampingan terus dilakukan.
"Ada beberapa kasus yang kamu datangi orangnya untuk diambil darah mereka sangat welcome, tetapi ketika divonis mereka mulai ketakutan. Kendala lain yang dialami kelurahan Maulafa cukup luas dengan 33 RT dengan 11 ribu lebih jiwa. Tahun kemarin sasarannya anak-anak balita, ibu hamil dan ibu-ibu. Tahun sekarang orang muda, kaum bapa dan masyarakat umum. Targetnya setiap tahun semua kehidupan harus disentuh," tuturnya.
Dua tahun lalu, katanya, 400 masyarakat umum ikut VCT, anak-anak dan ibu sekitar 800 dan tahun ini ditargetkan 1.000 orang. Sasarannya ada 12 titik. Semua gereja dan sekolah akan didatangi. Sedangkan untuk warga 33 RT dibagi dalam 9 titik yang dikumpulkan setiap hari Sabtu. (*)