Berita Manggarai Timur Terkini
Bangunan Eks Kantor Bupati Manggarai Timur di Toka Terlantar, Begini Kondisinya Saat Ini
Bangunan Kantor Bupati Manggarai Timur di Kampung Toka, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, terlantar
Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG.COM | BORONG - Bangunan Kantor Bupati Manggarai Timur (Matim) di Kampung Toka, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, terlantar karena tidak diperhatikan lagi oleh pemerintah.
Bangunan yang dulunya sebagai kantor pelayanan pemerintah itu kini sudah hancur. Kaca, pintu dan jendela serta plafon yang ada di kantor itu sudah hancur. Bahkan kaca nako terlepas dan pintu sudah tidak ada lagi.
Pantauan POS-KUPANG.COM di Kampung Toka, Kamis (27/9/2018) siang, bangunannya sudah hancur karena tidak ada perawatan.
Baca: Ini Besaran Biaya yang Dibayar Nanda Lobo Sebulan ke Dinhub Kota Kupang
Tidak ada petugas yang mengurus sehingga mubazir di tengah pemukiman warga. Ada pagar yang dibangun dan di dalam bangunan itu sudah tumbuh rumput liar dan dedaunan kering.
Dulu kantor tersebut dipakai menjadi Kantor BLUD SPAM Matim dan PKH Matim. Tetapi sudah setahun belakangan ini tidak berpenghuni lagi.
Baca: Ketua FG DPRD NTT Janji Masukkan Tuntutan Mahasiswa dalam Pemandangan Umum Fraksi
Sungguh menyedihkan. Bangunan eks Kantor Dinas Peternakan NTT yang menjadi pusat peternakan ayam ini pernah menjadi kantor pertama usai Matim mekar 10 tahun lalu dari Manggarai.
"Kapan bangunan ini difungsikan kami warga sekitar tidak tahu. Harusnya dimanfaatkan biar jangan jadi rumah tua dan tak berpenghuni. Kalau tidak dipakai harusnya ada yang merawat dan membersihkan. Kasihan habis dibangun dilepas begitu saja tanpa ada pemanfaatan," kata Paulus, warga Kampung Toka yang rumah berada di bagian belakang eks Kantor Bupati Matim.
Kepada POS-KUPANG.COM, Paulus yang ditemui, Kamis (27/9/2018) siang, menjelaskan, eks kantor tersebut pernah mau dijadikan Kantor Polres Matim dan mau dijadikan kampus tapi tidak digunakan sampai sekarang.
"Kalau dibiar lama-lama dampak pasti pintu dan tripleks pasti dicuri. Kasihan bangunan yang menjadi sejarah orang Matim dibiarkan mubasir," kata Paulus.
Bangunan yang berdiri ada enam buah tersebut sudah tidak ada lampu dan hanya ada meteran yang terpasang di bagian luar. (*)