Berita Nasional

Kisah Aldi Adilang, Hanyut Hingga Samudra Pasifik, 49 Hari di Atas Rakit, Selalu Peluk Alkitab

Kisah Aldi yang Hanyut Hingga Samudra Pasifik, 49 Hari di Laut Lepas, Selalu Peluk dan Baca Alkitab

Editor: Bebet I Hidayat
Tribun Manado
Kisah Aldi yang Hanyut Hingga Samudra Pasifik, 49 Hari di Laut Lepas, Selalu Peluk dan Baca Alkitab. 

Kisah Aldi yang Hanyut Hingga Samudra Pasifik, 49 Hari di Laut Lepas, Selalu Peluk dan Baca Alkitab

POS-KUPANG.COM, MINAHASA - Aldi Novel Adilang, nelayan asal Wori, Kabupaten Minahasa Utara yang sempat hanyut selama 49 hari hingga ke Laut Guam akan merayakan Hari Ulang Tahun ke-19.

Aldi dan keluarganya akan menggelar ibadah ucapan syukur pada 30 September ini.

"Kita akan gelar ibadah ucapan syukur," kata Net Kahiking, ibunda Aldi.

Aldi sendiri kepada Tribun Manado (grup pos-kupang.com)  menyatakan peristiwa tersebut mengubah hidupnya.

"Saya yang dulunya bandel dan minum minum kini sadar akan hakekat hidup, " ujar dia. 

Pria Sulawesi Ini Hanyut hingga ke Jepang, Makan Ikan Mentah dan Diserang Hiu

Sekoci Wisatawan Australia Hanyut Dibawa Arus di Perairan Lembata

Pria Ini Sengaja Hanyutkan Anjing ke Sungai. Benarkah Hotel dan Resto di Bali Kerap Lakukan Hal Ini?

Aldi Adilang
Aldi Adilang (TRIBUNMANADO/ARTHUR ROMPIS)

Aldi Novel Adilang (18) Warga Wori Minahasa Utara hanyut pada pertengahan Juli 2018 diselamatkan Kapal Berbendera Panama di Perairan Guam Amerika Serikat, pada 31 Agustus 2018

Aldi kemudian dibawa ke Jepang lalu dipulangkan oleh KJRI Osaka pada 9 September lalu.

Berikut kisah hidup nelayan asal Wori ini saat hanyut, diselamatkan hingga kembali ke kampung halaman:

Angin Kencang Menerpa Rakit

Pada 14 juli 2018 seharusnya Aldi Novel Adilang (18) sudah menikmati hasil tangkapan di Pulau Doi, Ternate.

Tapi pukul 07.00, angin selatan bertiup kencang menerpa rakit Aldi yang bekerja di Ternate sejak April 2018 (wilayah kerja penangkapan ikan ialah Laut Manado, laut Makalehi dan Ternate)

Rakit Aldi lepas karena gosokan tali yang kuat pada bantalan rakit temannya. Tali itu belum sempat terikat pada ponton.

Rakit menjauh kencang karena derasnya arus. Kapal penangkap ikan dari Pangkalan Dua berusaha menunggu di rakit yang lain. Tapi ternyata rakit hanyut tak lewat situ.

Mulai saat itu Aldi belajar bertahan hidup. Generator, tabung gas, lampu, radio HT, tenaga surya antena, baju, beras, rempah-rempah, peralatan dapur bahkan Alkitab menjadi sarana mempertahankan hidup hingga lebih dari satu bulan.

Aldi sudah berpikir tak akan kembali. Ia menangis memikirkan orangtuanya. Hari ketiga suara HT-nya mulai putus-putus. Setelah seminggu kemudian signal hilang.

Isi Pidato Lengkap BTS di PBB, Sangat Menyentuh, Banyak Orang Mengira Kami Tak Punya Harapan

Aldi Adilang
Aldi Adilang ()

Aldi Teriak ‘Help’ di HT

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved