Berita Kabupaten Lembata Terkini

Festival 3 Gunung di Lembata Jadi Event Tahunan

Festival 3 Gunung (F3G) yang kini sedang diselenggarakan di Kabupaten Lembata, akan menjadi event tahunan.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Frans Krowin
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, saat menyapa awak media di Bukit Cinta, Sabtu (22/9/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Festival 3 Gunung (F3G) yang kini sedang diselenggarakan di Kabupaten Lembata, akan menjadi event tahunan. Festival tersebut nantinya menjadi puncak dari semua festival yang digelar di kabupaten satu pulau tersebut.

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur mengatakan hal tersebut kepada POS- KUPANG.COM, di Kuma Resort, Selasa (25/9/2018).

"Ke depan, Festival 3 Gunung ini akan menjadi agenda tahunan di Kabupaten Lembata," ujar Sunur.

Baca: Keluarga Korban Pembunuhan Minta Pelaku Segera Ditangkap

Bila saat ini kegiatan tersebut diselenggarakan oleh pemerintah, kata Bupati Sunur, maka ketika festival itu menjadi agenda tahunan, berarti pemerintah akan mempercayakan seluruh rangkaian acaranya kepada penyelenggara.

Baca: UGM Kerja Sama Pemprov NTT Kembangkan Budidaya Padi dengan Metode SRI

"Itu artinya para pihak yang sekarang ini telah terlibat sebagai event organizer kegiatan ini, harus terus belajar agar bisa menjadi penyelenggara pada event yang sama pada tahun-tahun mendatang," ujar Bupati Sunur.

Saat ini Festival 3 Gunung memang sedang berjalan. Tapi buah dari kegiatan tersebut mulai dirasakan masyarakat. Bahkan sejumlah wisatawan termasuk wisatawan mancanegara (wisman) telah tiba di Kabupaten Lembata. Selain menginap di hotel, wisatawan juga kemping di sejumlah tempat, terutama di destinasi-destinasi wisata di daerah tersebut.

Pada Senin (24/9/2018) malam, misalnya, puluhan wisatawan bermalam di kaki gunung api (Ile Ape) Lewotolok. Mereka melewati malam di tempat tersebut, karena pada Selasa (25/9/2018) dini hari, wisatawan domestik asal Jakarta tersebut, melakukan trekking ke puncak gunung api tersebut.

Lewotolok merupakan gunung api kedua yang ditaklukkan oleh wisatawan Jakarta tersebut. Karena pada Minggu (23/9/2018) dini hari, mereka berlayar sekitar dua jam lamanya dari Lewoleba menuju Batutara, sebuah gunung api yang letaknya di tengah laut.

Batutara merupakan gunung api dengan sensasi alam yang luar biasa. Pasalnya, setiap 20 menit, gunung api tersebut selalu memuntahkan lahar dan itu dapat disaksikan dari jarak dekat. Fenomena alam tersebut tak ditemukan di tempat lain di Indonesia, kecuali di Lembata.

Sementara satu gunung api lainnya yang juga akan didaki, adalah Ile Werung di Kecamatan Atadei. Sesuai kalender pariwisata Lembata, trekking ke Ile Werung akan dilakukan pada Rabu (26/9/2018).

Untuk sampai di Ile Werung, wisatawan akan menikmati dulu sejumlah atraksi di Watuwawer, yang selama ini dikenal sebagai satu-satunya dapur alam di Lembata.

Disebut dapur alam, karena masyarakat Lembata, terutama di Kecamatam Atadei, selalu memanfaatkan dapur alam itu untuk merebus ubi, kacang tanah juga membakar aneka jenis daging. Bila berkunjung ke Atadei, Anda sudah pasti akan disuguhi hidangan yang di antaranya dibakar di dapur alam Watuwawer.

Dan, bila Anda telah tiba di Ile Werung, maka Anda akan menyaksikan betapa indahnya alam Lembata, teristimewa di sekitar tempat tersebut. Dari puncak Bukit Baturaja, Anda akan menyaksikan betapa indahnya alam Ile Werung yang diberi gelar sebagai gunung Bromo-nya orang Lembata.

Lantaran pembangunan sektor pariwisata di Lembata dilakukan secara bertahap, sehingga pada tahun ini wisatawan mungkin hanya difasilitasi hingga di Ile Werung saja.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved