Berita Nasional Terkini
Jokowi Ajak Ikuti Pilpres Tanpa Fitnah dan Hinaan, PDI-P Buat Aturan Internal
Topik pidato Jokowi mengenai ajakannya untuk menghindari fitnah, saling hina dan saling menjelek-jelekkan satu sama lain dalam Pilpres 2019
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - PDI Perjuangan merespons serius pidato calon presiden petahana Joko Widodo pada saat pengambilan nomor urut pasangan capres cawapres di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Topik pidato Jokowi yang dimaksud, yakni mengenai ajakannya untuk menghindari fitnah, saling hina dan saling menjelek-jelekkan satu sama lain dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
PDI Perjuangan akan membuat aturan internal agar seluruh kadernya mematuhi arahan dari Jokowi tersebut.
Baca: Polisi Kerahkan 770 Personel Amankan Tahapan Pemilu 2019 di Kota Kupang
"Kami akan mengatur mekanisme di internal agar tidak melanggar aturan kampanye dan juga meminta KPU dan Bawaslu berperan aktif dalam sebuah Pilpres yang akan menjadi tugas berat dan sejarah baru karena digelar bersamaan dengan Pileg," ujar Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto melalui siaran pers, Jumat malam.
Baca: KABAR GEMBIRA! Tenaga Honorer yang Tak Lolos CPNS Tetap Bisa Jadi ASN
Bukan hanya jajaran tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto juga berharap, kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjalani Pilpres dengan prinsip yang sesuai arahan Jokowi itu.
"Imbauan Pak Jokowi untuk adu gagasan, ide dan menjauhi fitnah, akan menjadi catatan ya untuk kedua tim sukses pasangan calon," lanjut dia.
Diberitakan, calon presiden nomor urut 1 Joko Widodo mengajak rivalnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk berkontestasi secara sehat dalam Pilpres 2019.
"Di kontestasi politik ini mari kita beradu program, beradu gagasan, beradu ide. Berkontestasi dengan beradu rekam jejak dan adu prestasi," kata Jokowi usai pengambilan nomor urut di Kantor KPU, Jakarta Jumat.
Calon presiden petahana ini berharap pilpres 2019 jauh dari fitnah dan menjelekkan satu sama lain.
"Jauhkan dari saling fitnah, saling hina, saling mencemooh, saling menjelekkan, karena itu bukan nilai yang kita anut," kata dia di hadapan Prabowo-Sandi. (*)