Berita Flores Timur Terkini
Sekda Flotim Lantik Donatus Seran Gorang Jadi Lurah Sarotari Larantuka
Sekretaris Daerah Flotim, Anton Tonce Matutina melantik Donatus Seran Gorang menjadi Lurah Sarotari Larantuka di ruang kerja Sekda Flotim
Penulis: Felix Janggu | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM | LARANTUKA- Sekretaris Daerah Flotim, Anton Tonce Matutina melantik Donatus Seran Gorang menjadi Lurah Sarotari Larantuka di ruang kerja Sekda Flotim, Kamis (20/9/2018).
Donatus mengisi lowongan jabatan yang ditinggalkan Yohanes Beda Weruin yang pekan lalu dilantik menjadi kepala seksi pelayanan umum dan kesejahteraan sosial di Kecamatan Demon Pagong Flotim.
Donatus bukan orang baru di kelurahan Sarotari. Sebelum dipercayakan memimpin kelurahan, Donatus sebelumnya sekretaris tata usaha kelurahan Sarotari juga.
Baca: Capres-Cawapres Dapat Pengawalan Terbuka, Pengawalan Tertutup hingga Tim Kesehatan
Donatus satu-satunya pejabat yang dilantik Sekda Matutina hari itu. Pelantikan berlangsung dalam suasana santai dan cepat.
Hadir Kepala Badan Kepegawaian Penelitian dan Pendidikan atau BKPP Flotim Fidelis Larantukan, Camat Larantuka Yosep Tua Dolu dan rohaniwan pendamping dan para saksi.
Baca: Disebut Ingatkan Zumi Zola Akan Ada OTT di Jambi, Ini Penjelasan KPK
Sekda Tonce berpesan kepada Donatus agar memahami tugas pokok dan fungsi seorang Lurah. Dalam konteks otonomi daerah, struktur jabatan seorang Lurah, jelas Matutina merupakan perangkat daerah bukan sebagai kepala wilayah.
"Pertama yang harus kamu tahu, Lurah itu perangkat daerah bukan kepala wilayah, " tegas Sekda Tonce Matutina.
Tonce Matutina meminta lurah Donatus dalam memimpin perlu bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama serta pemangku kepentingan lainnya.
"Dalam memimpin ada pro dan kontra, itu hal yang biasa dan wajar terjadi di lingkungan kerja. Seorang pemimpin harus mampu mengayomi, melindungi dan menjaga semua masyarakat yang dipimpinya," kata Matutina.
Melayani masyarakat tanpa pilih kasih dan membeda-bedakan. Semua harus diperlakukan sama. (*)