Berita Kabupaten Lembata Terkini
Dinas Koperindag Lembata Dapat Rp 5,7 Miliar untuk Pengembangan Pasar Pada
Dinas Koperindag Kabupaten Lembata akan melalukan pengembangan Pasar Pada. Pengembangan pasar itu menelan dana Rp 5,7 miliar.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Dalam waktu dekat Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Lembata akan melalukan pengembangan Pasar Pada. Pengembangan pasar itu menelan dana Rp 5,7 miliar.
Kepala Dinas Koperindag Lembata, Gabriel Bala Warat mengungkapkan hal tersebut, ketika ditemui POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Kamis (20/9/2018).
"Tahun ini kami dapat dana pembantuan cukup besar. Dana itulah yang digunakan untuk pengembangan Pasar Pada. Saat ini lokasi pengembangan pasar itu sudah siap untuk digunakan," ujar Gabriel.
Baca: Terima Suap Rp 3,6 Miliar, Bupati Ini Divonis 6 Tahun Penjara
Dikatakannya, pengembangan pasar itu telah lama direncanakan pemerintah. Hanya saja baru kali ini pemerintah pusat melalui dana pembantuan, menggelontorkan dana sebesar itu ke Lembata.
Lantaran dana sudah ada, kata Gabriel, maka pihaknya lantas meminta para pedagang di pasar itu untuk segera membongkar petak-petak jualannya. Ini penting karena di atas lokasi itulah pemerintah akan membangun unit baru los pasa tersebut.
Baca: Pemerintah Tak Hadir, DPRD Flotim Tetap Gelar Sidang Paripurna
Gabriel juga memberikan apresiasinya atas kerelaan para pedagang membongkar lapak jualan yang telah ditempati sejak lama. Ia juga gembira karena pembongkaran lapak jualan tersebut dilakukan atas kesadaran para pedagang sendiri. Ini merupakan hal baik untuk kelancaran pembangunan pasar tersebut.
Telah Lakukan Sosialisasi
Gabriel mengungkapkan, suasana kondusif yang tercipta di pasar tersebut lahir atas upaya yang dilakukannya sebelum para pedagang membongkar lapak jualannya.
"Sebelum pedagang membongkar petak jualannya, kami lakukan pertemuan terlebih dahulu di Pasar Pada. Kami kumpulkan semua pedagang sampai lahirnya kesepakatan mereka membongkar sendiri kios dan toko yang ditempati," ungkap Gabriel.
Pada pertemuan itu, kata dia, awalnya para pedagang memberikan reaksi cukup keras. Mereka menolak membongkar tempat jualannya. Pasalnya mereka telah nyaman dengan tempat usahanya di pasar tersebut.
Akan tetapi, lanjut dia, setelah diberi pengertian secara baik, akhirnya para pedagang itu menerima saran pemerintah, sehingga mereka akhirnya membongkar sendiri tempat usahanya tersebut.
Atas pengertian itulah, lanjut dia, pihaknya memberi apresiasi atas sikap pedagang tersebut. "Bagi kami, ini merupakan hal yang baik bagi pengembangan pasar ke depan," ujarnya.
Menurut dia, dalam waktu dekat, pemerintah akan segera membangun sisi timur pasar tersebut. Lokasinya persis di atas tempat yang sebelumnya digunakan pedagang untuk berjualan pakaian bekas alias rombengan.
Pembangunan los baru pasar tersebut, lanjut dia, menelan dana Rp 5,7 miliar. Anggaran itu bersumber dari dana pembantuan untuk pengembangan Pasar Pada tahun anggaran 2018 ini. (*)